STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) DI KOTA TARAKAN KALIMANTAN UTARA = SEAWEED BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY (Kappaphycus alvarezii) IN TARAKAN CITY, NORTH KALIMANTAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Pengembangan Rumput laut, khususnya jenis Kappaphycus alvarezii , merupakan komoditas penting yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan signifikan dalam perekonomian masyarakat pesisir di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, di mana jumlah populasi yang ada di Kelurahan Pantai Amal yaitu sebanyak 1053 petani. diambil 10% dari jumlah populasi untuk menjadi sampel penelitian, sehingga sampel pembudidaya rumput laut berjumlah 103 orang. Berdasarkan analisis terhadap usaha budidaya rumput laut di Pantai Amal, terdapat faktor internal yang menjadi keberlanjutan pengembangan usaha rumput laut meliputi lokasi strategis, ketersediaan tenaga kerja, kandungan keraginan tinggi, periode pemeliharaan yang singkat, dan teknik budidaya yang efisien, meskipun terdapat kelemahan pada harga yang berfluktuatif masih rendah, biaya ikat bibit yang mahal, fungsi kelompok tani yang rendah, pengunaan bibit yang berulang dan fasilitas pengeringan yang kurang memadai. Terdapat juga faktor eksternal diataranya adalah tingginya permintaan pasar, kemampuan menyerap tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan potensi diversifikasi produk, sementara ancaman meliputi cuaca, pencemaran, kurangnya regulasi harga hama penyakit dan negara pesaing. Berdasarhan hasil tersebut terdapat strategi yang dimana analisis matriks IE menunjukkan bahwa posisi usaha berada pada kuadran I, yang menggambarkan pertumbuhan dan pembangunan. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang meliputi: (SO) Memanfaatkan lokasi strategis dan kebijakan pemerintah untuk memperluas pasar serta meningkatkan nilai jual dengan diversifikasi produk. (WO) Meningkatkan kualitas bibit dengan cara kultur jaringan dan memperkuat kelompok tani untuk mendukung para pembudidaya. (ST) Memanfaatkan teknik budidaya efisien dan membangun kerjasama untuk menghadapi hama dan penyakit. (WT) Mencari pendanaan alternatif dan diversifikasi pasar untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar. Dengan strategi-strategi ini, diharapkan usaha budidaya rumput laut dapat berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal.