Fadillah, Nur (2025) Pelembagaan Budi Daya Maggot (Larva Lalaat) di Kota Makassar = Institutionalization Of Maggot (Fly Larvae) Culvitation In Makassar City. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49493/1.hassmallThumbnailVersion/E031201006-3SLZhEI0t6dr7XYc-20250203133703.jpeg)

E031201006-3SLZhEI0t6dr7XYc-20250203133703.jpeg
Download (154kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
E031201006-1-2.pdf
Download (413kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
E031201006-dp.pdf
Download (381kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
E031201006-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 January 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Timbulan sampah yang ada di TPA meningkat setiap harinya yang didominasi oleh jenis sampah organik. Sebanyak 70% adalah sampah organik, sementara 30% sisanya adalah sampah anorganik. ini merupakan masalah yang sangat serius dan patut untuk diperhatikan. Sehingga pemerintah mengadakan sebuah program budi daya maggot. Maggot adalah larva lalat BSF (Black Soldier Fly) yang dapat memakan sampah organik khususnya sampah makanan. Dengan adanya program ini, maka jumlah sampah organik yang dibuang ke TPA juga turut berkurang. Namun, program ini belum diketahui secara massal di masyarakat Kota Makassar, dikarenakan masih kurangnya sosialisasi yang dilakukan. Sehingga penelitian ini hadir untuk mengetahui proses pelembagaan budi daya maggot di Kota Makassar. Tujuan. Penelitian ini hadir untuk mengetahui bagaimana proses pelembagaan budi daya maggot (larva lalat) dan cara mengembangkan budi daya maggot di Kota Makassar. Metode. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pisau analisis menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Hasil. Proses pelembagaan budi daya maggot di Kota Makassar belum terlalu dikenal oleh masyarakat dikarenakan kurang masiffnya sosialisasi dilakukan, sehingga pengimplementasiannya masih kurang meski sudah ada beberapa masyarakat yang membudidayakan pada skala rumahan. Penyebabnya adalah terkendala pada biaya dan tenaga kerja, aturan tentang budi daya maggot belum jelas, dan anggaran yang baru akan keluar di tahun ini, serta adanya program lain yang coba di bangun oleh pemerintah kota, yakni PSEL (pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik). Kesimpulan. Meski menghadapi tantangan dalam sosialisasi dan edukasi, namun penerapan budi daya maggot dapat bertahan jika setiap pihak yang terkait dapat bekerja sama dengan baik, melakukan edukasi secara bertahap dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Pelembagaan, Budi daya Maggot, Larva Lalat BSF, Sampah Organik, Konstruksi Sosial |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | - Nurhasnah |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 06:58 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 06:58 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49493 |