SAPUTRA, RENDY (2025) Model Penta Helix Dalam Mewujudkan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bone" = "Penta Helix Model in Realizing Child-Friendly District in Bone District". Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49452/1.hassmallThumbnailVersion/E011211069-Cover.png)

E011211069-Cover.png
Download (128kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
E011211069-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (357kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
E011211069-dp(FILEminimizer).pdf
Download (32kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
E011211069-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 2 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK Rendy Saputra (E011211069). Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Model Penta Helix dalam Mewujudkan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bone, xi+ 43 halaman 3 gambar + 5 Tabel + 21 daftar pustaka + lampiran. Dibimbing oleh Prof. Dr. Badu Ahmad, M. Si Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Kolaborasi melalui Model Penta Helix dalam Mewujudkan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan telaah dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan penegasan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Kolaborasi Model Penta Helix dalam Mewujudkan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bone menurut Arief Yahya (2016) yaitu: Kolaborasi Pemerintah, Komunitas, Akademisi, Bisnis dan Media masih belum optimal karena dan keterlibatan satu sektor yaitu Bisnis masih belum terlibat dan masih terdapat beberapa kendala dalam proses kolaorasinya. Sektor Pemerintah dalam mewujudkan kabupaten layak anak telah membuat kebijakan terkait Kabupaten layak anak di Kabupaten Bone, melakukan proses monitoring dan evaluasi dengan tim gugus tugas Kaupaten Layak Anak, dan berkolaborasi dengan berbagai sektor baik dari sesama organisasi perangkat daerah, komunitas hingga media. Namun, sektor pemerintah masih sering terkendala dalam hal komunikasi kepada tim gugus tugas. selain itu, Akademisi selaku sektor pengembangan ilmu pengetahuan juga telah menjalankan tugas dan fungsinya dalam melakukan pengabdian dan program terkait pemenuhan hak yang sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Namun, sektor akademisi masih terkendala dalam proses publikasi kegiatan. Komunitas sebagai sektor yang memiliki peran penting dalam proses pendekatan masyarakat khususnya anak-anak juga telah melakukan program kerja yang sejalan dalam mewujudkan kabupaten layak anak. Namun, Sektor Komunitas dalam menjalankan programnya masih terkendala dalam proses kolaborasi dengan beberapa pihak pemerintah. Selanjutnya sektor media, media telah berperan dalam menyebarkan informasi terkait isu dan hak anak melalui media massa. Namun, sektor media juga masih memiliki kendala dalam hal kolaborasi bersama pemerintah. Sektor media belum merasakan adanya inisiasi kolaborasi dari pihak pemerintah ataupun akademisi dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Bone.
Keyword : Kolaborasi, Penta Helix, Layak Anak.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Collaboration, Penta Helix, Child-Friendly. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 01:06 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 01:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49452 |