Ningsih, Ningsih (2025) STUDI ETNOARKEOLOGI UNTUK MEREKONTRUKSI CARA PEROLEHAN KERANG SITUS BULU TAROA 2 KABUPATEN PANGKEP = ETHNOARCHAEOLOGICAL STUDY TO RECONSTRUCT THE METHOD OF OBTAINING SHELLFISH FUR SITES TAROA 2 PANGKEP DISTRICT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49402/1.hassmallThumbnailVersion/F071191030-Cover.jpg)

F071191030-Cover.jpg
Download (144kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
F071191030-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (160kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
F071191030-dp(FILEminimizer).pdf
Download (96kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
F071191030-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 30 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Ningsih “Studi Entoarkeologi untuk Merektoruksi Cara Perolehan Kerang Situs Bulu Taroa 2 Kabupaten Pangkep” (dibimbing oleh Dr. Muhammad Nur, M.A dan Suryatman, S.S., M.Sos). Penelitian difokuskan pada temuan kerang yang berasal dari Situs Bulu Taroa 2 yang terletak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu apa saja spesies dan habitat kerang di situs Bulu Taroa 2 dan bagaimana cara perolehan kerang Situs Bulu Taroa 2 berdasarkan studi etnoarkeologi. Tujuan penelitian untuk mengetahui spesies dan habitat kerang pada Situs Bulu Taroa 2 dan memberikan informasi terkait cara perolehan kerang pada Situs Bulu Taroa 2 berdasarkan studi etnoakeologi. Data berupa temuan kerang yang dianalisis dalam penelitian ini berasal dari hasil ekskavasi tahun 2020 dan tahun 2021 parit 1 (kotak S9B2, S8B2, S7B2), parit 2 (kotak S1T5, S1T6) dan parit 3 (kotak S3T3 dan S3T4) di Situs Bulu Taroa 2. Metode analisis yang digunakan adalah identifikasi Number of Identifiable Specimens (NISP), Minimum Number of Individuals (MNI), pengumpulan data etnoarkeologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima species kerang untuk memnuhi kebutuhan manusia penghuni Situs Bulu Taroa 2, yaitu Anadara sp, Melanoides tuberculata, Nerita polita, Polymesoda bengalensis, Telescopium telescopium. Dari lima spesies tersebut yang paling banyak dikonsumsi yaitu Telescopium telescopium ditandai dengan konsistennya species tersebut ditemukan dalam jumlah ribuan di setiap spit pada tiga parit ekskavasi. Kemudian, untuk habitat kerang yang dominan ditemukan berasal dari lingkungan Estuary (Muara) pertemuan antara airr tawar dari sungai dan air asin dari laut. Berdasarkan data etnografi kerang plymesoda Bengalensis sangat populer dikonsumsi oleh masyarakat penghuni Situs Bulu Taroa 2. Kerang tersebut sangat mudah ditemukan dilingkungan pesisir, di muara sungai yang tidak jauh dari situs. Memperoleh kerang sangat mudah dan tidak membutuhkan peralatan khusus dengan teknologi yang kompleks. Peralatan yang dibuthkan wadah-wadah berukuran besar untuk mengangkut kerang menuju ke gua yang kemudian mengolah kerang spesies plymesoda Bengalensis dengan cara dimasak atau direbut hingga siap dikonsumsi.
Kata kunci: Kerang, Bulu Taroa 2, Konsumsi, Etnografi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Shellfish, Bulu Taroa 2, Consumption, Ethnography. |
Subjects: | P Language and Literature > PQ Romance literatures |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 00:26 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 00:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49402 |