Berburu Bayao Torani di Laut: Perubahan Sosial-Ekonomi Nelayan Galesong 1969 – 2002 = Hunting for Bayao Torani in Sea: Socio-Economic Changes of Galesong Fishermen 1969 – 2002


ADRIAN, IAN (2025) Berburu Bayao Torani di Laut: Perubahan Sosial-Ekonomi Nelayan Galesong 1969 – 2002 = Hunting for Bayao Torani in Sea: Socio-Economic Changes of Galesong Fishermen 1969 – 2002. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F061201015-Cover.jpg

Download (652kB) | Preview
[thumbnail of Bab1-2] Text (Bab1-2)
F061201015-1-2(FILEminimizer).pdf

Download (461kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F061201015-dp(FILEminimizer).pdf

Download (114kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
F061201015-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 15 January 2027.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Kajian ini memberi sorotan pada sistem kerja sosial-ekonomi yang mengkondisikan patorani Galesong terus bertahan bekerja mencari telur ikan terbang di lautan. Pekerjaan mencari telur ikan terbang bermula ketika Jepang melakukan kerja sama internasional dengan Indonesia terkait komersialisasi telur ikan terbang. Awalnya patorani di Galesong hanya fokus menangkap induk ikan terbang, belum pada telurnya. Perubahan ini kemudian tidak hanya persoalan pada fokus komoditas yang mereka cari atau tangkap di lautan, tetapi lebih jauh pada perubahan sosial yang berarti dalam kehidupan patorani Galesong. Mereka terlibat dalam hubungan sosial yang lebih kompleks dengan telur ikan terbang sebagai komponen kunci. Hubungan yang terbentuk bukan hanya sesama masyarakat Galesong, tetapi melibatkan pula orang-orang Tionghoa di Ujung Pandang yang berperang sebagai eksportir. Banyak patorani Galesong tidak lebih hanya pekerja bermodalkan tenaga tanpa memiliki biaya dan perahu. Mereka bergantung pada pinjaman biaya dan perahu dari papalele dan eksportir yang sekaligus membeli hasil tangkapan mereka. Biaya tidak hanya untuk keperluan melaut, akan tetapi juga untuk kebutuhan rumah tangga. Hal ini kemudian berujung pada pendapatan mereka yang tidak maksimal. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, untuk menemukan aspek historis kausalitas sistem kerja yang melibatkan eksportir, papalele, dan patorani. Melalui sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan dan dianalisis, seperti, arsip Badan Pusat Statistik sezaman, surat kabar sezaman, teks-teks relevan lainnya, serta sumber lisan dengan mewawancarai Patorani dan papalele yang sesuai dengan periode kajian ini, ditemukan bahwa faktor yang menyebabkan mereka terus bertahan bergantung pada pinjaman dari pihak lain karena sistem kerja yang persis dengan praktik ijon, yakni sistem hutang-piutang yang dibangun oleh papalele dan eksportir menjadi perangkap bagi mereka. Biaya pinjaman dan keuntungan atas investasi biaya papalele harus terpenuhi. Ketika biaya tersebut tidak kembali, maka patorani tercatat memiliki hutang pada pemberi pinjaman. Pada musim telur ikan terbang tahun selanjutnya, patorani harus bekerja lagi kepada papalele tersebut. Sistem inilah yang menjerat patorani di Galesong dan menjadi siklus berkepanjangan. Tahun 1980-an, pemerintah mencoba memutus mata rantai sistem ekonomi yang merugikan nelayan patorani ini, tetapi usaha tersebut tidak berhasil. Koperasi dan bantuan pemerintah belum mampu mengurai sistem kredit yang memberatkan patorani.

Keyword : Perubahan Sosial, Patorani, Papalele, Eksportir, Telur Ikan Terbang, Galesong.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Social Change, Patorani, Papalele, Exporter, Galesong Flying Fish Eggs.
Subjects: P Language and Literature > PQ Romance literatures
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 12 Sep 2025 05:59
Last Modified: 12 Sep 2025 05:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49393

Actions (login required)

View Item
View Item