PEMBUKTIAN PEMBELAAN TERPAKSA (NOODWEER) SEBAGAI PENGECUALIAN PIDANA PADA PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA = PROOF OF NECESSARY DEFENSE (NOODWEER) AS A CRIMINAL EXCEPTION IN THE EXAMINATION OF CRIMINAL CASES


Febriana, Fina (2025) PEMBUKTIAN PEMBELAAN TERPAKSA (NOODWEER) SEBAGAI PENGECUALIAN PIDANA PADA PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA = PROOF OF NECESSARY DEFENSE (NOODWEER) AS A CRIMINAL EXCEPTION IN THE EXAMINATION OF CRIMINAL CASES. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
B012231020-pgSr1kPVwz3tAWmv-20250121160554.jpg

Download (421kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
B012231020-1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
B012231020-dp.pdf

Download (145kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
B012231020-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 January 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

FINA FEBRIANA (B012231020). PEMBUKTIAN PEMBELAAN TERPAKSA (NOODWEER) SEBAGAI PENGECUALIAN PIDANA PADA PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA. Dibimbing oleh Haeranah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembuktian pada pembelaan terpaksa (noodweer) dalam pemeriksaan perkara pidana dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam proses pembuktian pembelaan terpaksa (noodweer) pada pemeriksaan perkara pidana. Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Yuridis Normatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan, studi kasus, dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder. Adapun pengumpulan bahan hukum mengidentifikasi peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, jurnal ilmiah melalui studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Bahan hukum yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif untuk memberikan preskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelaan terpaksa (noodweer) merupakan prinsip hukum yang dapat membebaskan terdakwa dari tanggung jawab pidana jika memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti adanya ancaman nyata, tindakan yang proporsional, dan tidak tersedianya alternatif lain untuk menghindari bahaya. Namun, dalam praktiknya, ditemukan kendala dalam pembuktian pembelaan terpaksa, baik dari sisi hakim maupun penasihat hukum. Hakim sering kali kesulitan menilai konteks keseluruhan situasi dan proporsionalitas tindakan terdakwa, sementara penasihat hukum menghadapi hambatan dalam membuktikan unsur-unsur pembelaan terpaksa, seperti “serangan seketika” dan “proporsionalitas”, terutama kesulitan dalam menyajikan bukti yang cukup. Kendala ini dapat menyebabkan perbedaan interpretasi hukum yang berujung pada putusan yang kurang tepat.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Pembuktian, Pembelaan Terpaksa, Perkara Pidana
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 11 Sep 2025 03:42
Last Modified: 11 Sep 2025 03:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49316

Actions (login required)

View Item
View Item