Efektivitas Peradilan Adat Dalam Menyelesaikan Perkara Pidana di Wilayah Adat Ilalang Embayya Ammatoa Kajang = THE EFFECTIVENESS OF CUSTOMARY COURT IN RESOLVING CRIMINAL CASES IN THE ILALANG EMBAYYA REGION

ABSTRAK KHALIFAH WINI MUJADDIDAH AKBAR (B012202006) EFEKTIVITAS PERADILAN ADAT DALAM MENYELESAIKAN PERKARA PIDANA DI WILAYAH ILALANG EMBAYYA. Dibimbing oleh Abrar Saleng selaku pembimbing utama dan Andi Suriyaman Mustari Pide selaku pembimbing pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas peradilan adat dalam penyelesaian perkara pidana dalam wilayah adat Ilalang Embayya Ammatoa Kajang dan memahami kekuatan hukum terhadap putusan peradilan adat dalam wilayah adat Ilalang Embayyah Ammatoa Kajang. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian normatif empiris. Data penelitian ini didapatkan melalui studi dokumen dengan menggunakan bahan- bahan tertulis dan data sekunder melalui wawancara kepada responden dan narasumber dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada keduanya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif, sehingga menjadi suatu informasi yang mudah dipahami, bermanfaat, dan menjadi kesimpulan dari penyelesaian masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) efektivitas peradilan adat dalam menyelesaikan perkara pidana di wilayah adat Ilalang Embayya masih efektif sampai saat ini. Hal ini dikarenakan keyakinan setiap keputusan yang diputuskan oleh Ammatoa merupakan perintah yang harus diturunkan Turi’e A’ra’na. Kemudian tumbuhnya rasa percaya masyarakat hukum adat Kajang terhadap Pasang Ri Kajang sebagai falsafah kehidupan, sebagai sumber hukum yang berlaku dan sangat pantang untuk dilanggar. Selain itu adanya rasa takut masyarakat hukum adat ketika berurusan dengan hukum negara. Hal ini dikarenakan buruknya stigma yang tertanam kepada aparat penegak hukum. (2) Kekuatan putusan peradilan adat Kajang adalah memiliki kekuatan magis religius. Magis religius ini adalah keyakinan masyarakat hukum adat Kajang tentang adanya sesuatu yg harus ditaati dan bersifat sakral. Hukum adat yang sifatnya magis religius kaidah-kaidah hukumnya berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan yang gaib, tidak nampak secara kasat mata atau bersifat spiritual.