PERANAN NOTARIS DALAM RANGKA KERJA SAMA INVESTASI INTERNASIONAL = THE ROLE OF NOTARIES IN THE FRAMEWORK OF INTERNATIONAL INVESTMENT COOPERATION

NAUVAL RIJAALUL HAQ WAHYUDDIN (B022212042). Dengan judul “Peranan Notaris Dalam Rangka Kerja Sama Investasi Internasional” dibimbing Oleh Juajir Sumardi dan Tri Fenny Widayanti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dokumen yang perlu disiapkan oleh notaris dalam perjanjian kerja sama investasi internasional di Indonesia serta untuk mengetahui tanggung jawab Notaris dalam mengamankan data Kerjasama investasi internasional. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode penelitian hukum normatif, yaitu mengkaji hukum sebagai landasan sistem normatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Tindakan hukum akan dilakukan dengan meninjau perundang-perundangan terkait tanggung jawab Notaris dalam kerja sama investasi Internasional. pendekatan ini berangkat dari pandangan dan doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran notaris dalam mendorong terciptanya perlindungan hukum bagi investor dalam investasi asing melalui Penanaman Modal Asing (PMA) secara langsung adalah dengan memberikan pelayanan hukumnya berupa pembuatan Akta Pendirian Perseroan Terbatas (PT), Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Peralihan Pemegang Saham, ataupun membuat perjanjian kerjasama dengan penanam modal lokal. Peran notaris dalam mendorong terciptanya kepastian hukum bagi investor dalam investasi asing hanya sebatas membuat Akta Pendirian Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing. Setelah notaris memastikan bahwa identitas dan modal yang dimiliki oleh investor asing tersebut benar-benar berasal dari luar negara Republik Indonesia, maka notaris dapat menentukan bahwa perseroan tersebut berbentuk Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing. Maka dari itu notaris seharusnya menerapkan asas kehati-hatian dalam menuangkan peraturan perundang-undangan ke dalam akta otentik, sebab notaris mempunyai resiko pada setiap akta yang dibuatnya.