PEMERTAHANAN BAHASA BUGIS DI DUSUN BOLLANGI KECAMATAN PATTALLASSANGKABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN = The Buginesse Language Maintenance in Bollangi Village Pattallassang Sub district Gowa Regency, South Sulawesi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkapkan kebertahanan bahasa Bugis di dusun Bollangi berdasarkan parameter Model Bilingualisme Batibo, (2) menjelaskan pengaruh faktor sosial dan terhadap kebertahanan bahasa Bugis Bollangi, dan (3) menjelaskan sikap bahasa penutur bahasa Bugis Bollangi terhadap terhadap pemilihan dan penggunaan bahasa tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan data sekunder, yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS untuk data kuantitatif dan analisis deskriptif untuk data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kebertahanan bahasa Bugis di Bollangi bervariasi pada setiap kategori umur. Orang tua dan dewasa laki-laki berada pada Level 2 Model Bilingualisme Batibo karena masih menggunakan bahasa Bugis sebagai bahasa utama dalam kehidupan sehari-hari, perempuan dewasa mulai beranjak pada Level 3 karena mulai mengajarkan bahasa Indonesia kepada anaknya, dan remaja serta anak-anak berada pada Level 3 karena mulai beralih ke bahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal. (2) Faktor sosial seperti faktor usia (38%), gender (36%), pendidikan (13%), dan pekerjaan (13%) mempengaruhi keberlanjutan bahasa Bugis. Faktor budaya juga berperan penting, terlihat dari penggunaan bahasa Bugis dalam ritual keagamaan, kesenian, dan tradisi perkawinan. (3) Penduduk Dusun Bollangi menunjukkan sikap positif terhadap bahasa Bugis, dengan 86.1% setia menggunakannya, 49.56% merasa bangga, dan 78.26% bersedia mewariskannya kepada generasi berikutnya.

Keyword : pemertahanan bahasa, bahasa Bugis, faktor sosial, faktor budaya, sikap bahasa.