AYUNI, WILDA (2025) PENYELESAIAN SENGKETA SUNRANG TANAH PASCA PERCERAIAN PADA MASYARAKAT SUKU BUGIS DI KABUPATEN BONE = SETTLEMENT OF POST-DIVORCE LAND SUNRANG DISPUTES IN THE BUGIS COMMUNITY IN BONE DISTRICT. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49208/1.hassmallThumbnailVersion/B022231067-Cover.jpeg)

B022231067-Cover.jpeg
Download (242kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B022231067-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (383kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B022231067-dp(FILEminimizer).pdf
Download (80kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
B022231067-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 10 September 2027.
Download (751kB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi masyarakat suku Bugis di Kabupaten Bone terhadap asas harmonisasi dalam menyelesaikan sengketa sunrang tanah dan untuk mengkaji faktor penghambat yang menyebabkan pihak laki-laki sehingga tidak memberikan sunrang yang telah diperjanjikan kepada pihak perempuan pada masyarakat suku Bugis di Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan penelitian empiris. Penelitian dilakukan di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Cina tepatnya di Desa Padangloang dan Kecamatan Barebbo Desa Kajualalliddong. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui analisis secara kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masyarakat suku Bugis Bone umumnya memiliki persepsi positif terhadap asas harmonisasi dalam menyelesaikan sengketa sunrang tanah. Asas harmonisasi dianggap sebagai pendekatan yang penting dalam menjaga hubungan sosial dan memperkuat ikatan kekeluargaan. (2) Faktor penghambat pemberian sunrang kepada pihak perempuan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah masih kuatnya budaya patriarki pada masyarakat suku Bugis di Kabupaten Bone, faktor ekonomi dari pihak laki-laki yang menyanggupi permintaan sunrang yang terbilang cukup tinggi dengan mementingkan gengsi pihak perempuan, kurang efektifnya komunikasi dari kedua pihak tersebut, linkungan mempelai priapun sangat berpengaruh akan penghambatan pemberian sunrang, kurangnya pemahaman tentang hak dan kewajiban, dan yang terakhir adalah ketidak pastina hukum dan perlindungan.
Kata kunci: sengketa tanah; perceraian; sunrang; masyarakat Bugis.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Land dispute; divorce; sunrang; Bugis community. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Kenotariatan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 02:15 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 02:15 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49208 |