Burhan, Nurlina (2025) Pemodelan Regresi Poisson Tweedie Pada Kasus Angka Kematian Bayi (AKB) Di Sulawesi Selatan = Poisson Tweedie Regression Modeling On Infant Mortality Rate (IMR) Cases In South Sulawesi. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49202/1.hassmallThumbnailVersion/H062231010-NJgF60Mka2urmIHL-20250313172653.jpg)

H062231010-NJgF60Mka2urmIHL-20250313172653.jpg
Download (271kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
H062231010-1-2.pdf
Download (287kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
H062231010-dp.pdf
Download (164kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
H062231010-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 February 2027.
Download (909kB)
Abstract (Abstrak)
NURLINA BURHAN. Pemodelan Regresi Poisson Tweedie Pada Kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulawesi Selatan. (dibimbing oleh Dr. Erna Tri Herdiani, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Nurtiti Sunusi, S.Si.,M.Si.) Latar Belakang. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah indikator penting untuk menilai kualitas kesehatan suatu wilayah, mencerminkan tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan, terutama terkait kesehatan ibu dan bayi. Provinsi Sulawesi Selatan masih menghadapi tantangan signifikan dalam menurunkan AKB. Data AKB menunjukkan adanya overdispersi, di mana variansi lebih besar daripada rata-rata. Menangani kondisi tersebut dibutuhkan suatu model alternatif dan salah satu model yang dapat digunakan adalah Poisson Tweedie (PTw). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan kasus AKB pada tahun 2020-2023 dan faktor-faktor yang berpengaruh dengan menggunakan pendekatan statistik yaitu regresi Poisson dan Poisson Tweedie serta untuk mengetahui model terbaik berdasarkan Akaike Information Criteria (AIC). Metode. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah maksimum likelihood dengan pendekatan iterasi Fisher Scoring. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Poisson Tweedie memliki nilai parameter dispersi ϕ = 0,3934 artinya bahwa, model dapat menjelaskan sebagian besar variabilitas data. Pada iterasi fisher scoring, model konvergen setelah 106 iterasi, yang menunjukkan bahwa proses fitting model berhasil. Selain itu, terlihat bahwa terdapat satu variabel prediktor yang signifikan terhadap variabel respon yaitu asfeksia (X_3), dengan nilai p-value = 0,0133 < α=0,05 dan nilai θ=2,1. Nilai AIC terendah yaitu 295,9287, yang berarti model ini menawarkan keseimbangan terbaik antara kecocokan data dan kompleksitas dibandingkan dengan model Poisson dengan nilai AIC lebih tinggi yaitu 296,8317. Kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model Poisson Tweedie lebih baik dalam menganalisis data AKB di Sulawesi Selatan dibandingkan model Poisson.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Regresi Poisson, Poisson Tweedie, Maximum Likelihood, Fisher Scoring, AKB. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Statistika |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 01:17 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 01:17 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49202 |