Rencana Dan Strategi Pengelolaan Lanskap Agroekowisata Berbasis Budaya Lokal Di Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan


NURFAIDA, NURFAIDA (2020) Rencana Dan Strategi Pengelolaan Lanskap Agroekowisata Berbasis Budaya Lokal Di Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan. Disertasi thesis, INSTITUT PERTANIAN BOGOR.

[thumbnail of Nurfaida-DISERTASI (1).pdf] Text
Nurfaida-DISERTASI (1).pdf

Download (591kB)

Abstract (Abstrak)

Kabupaten Toraja Utara memiliki potensi pariwisata sebagai daya tarik wisata. Namun, jika tidak dikelola dengan baik tidak dapat berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan merumuskan rencana dan strategi pengelolaan lanskap agroekowisata berbasis budaya lokal di Kabupaten Toraja Utara. Metode yang digunakan, yaitu: (1) pendekatan Landscape Character Assessment, Scenic Beauty Estimation, penilaian berdasarkan Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam, dan penilaian objek wisata; (2) metode scoring, Servqual, dan Importance Performance Analysis; (3) Data Envelopment Analysis; dan (4) pendekatan Satuan Kawasan Wisata (SKW) dan metode A'WOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran pariwisata di Kabupaten Toraja Utara tergolong tinggi dengan nilai potensi objek dan daya tarik wisata sebesar 1265 dan indeks kelayakan 80,6% sehingga berpotensi dan layak dikembangkan sebagai kawasan wisata. Elemen penawaran yang termasuk kategori tinggi adalah daya tarik, akomodasi, serta sarana dan prasarana, sedangkan yang tergolong rendah adalah aksesibilitas. Komponen daya tarik terdiri atas (1) daya tarik alam meliputi kolam alam, air terjun, dan bukit pasir, dan (2) daya tarik budaya meliputi lanskap pertanian, rumah adat tongkonan, situs pemakaman, upacara adat, dan ukiran. Selain itu, Kabupaten Toraja Utara memiliki karakter lanskap perdesaan yang khas dengan keindahan lanskap sebagai elemen penawaran pariwisata. Karakter lanskap perdesaan di Kabupaten Toraja Utara terdiri atas hutan larangan, pemakaman, hutan adat, area penggembalaan, rumah tempat tinggal, kandang ternak, rumah adat, ruang terbuka, lumbung padi, tempat upacara adat, kebun, dan sawah. Hasil analisis kualitas keindahan lanskap menunjukkan nilai dari foto lanskap berkisar antara -42 sampai dengan 234. Lanskap yang memiliki nilai paling tinggi adalah Lolai To'tombi, sedangkan lanskap dengan nilai paling rendah adalah Agrowisata Limbong. Kabupaten Toraja Utara memiliki 6 objek wisata yang sudah berkembang, 214 objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan, dan 72 objek wisata yang kurang berpotensi untuk berkembang. Objek wisata yang sudah berkembang meliputi objek wisata Pasar Hewan Bolu, Ke'te' Kesu, Londa, Museum Ne' Gandeng, Sa'dan To' Barana, dan Palawa'. Permintaan pariwisata menurut pendapat dan kepuasan wisatawan terhadap objek wisata dan pengelolaannya menunjukkan bahwa nilai kesenjangan adalah negatif yang berarti wisatawan belum merasa puas dengan kualitas layanan objek wisata di Kabupaten Toraja Utara. Nilai kesenjangan paling tinggi adalah sarana kuliner dengan nilai menurut wisatawan mancanegara adalah -2,19 dan wisatawan kepentingan menunjukkan bahwanusantara adalah -1,46. Hasil pemetaan kinerja butir pernyataan yang berada pada kuadran prioritas utama adalah fasilitas jalan, sarana keperluan pribadi, pelayanan pengelola, sarana informasi, dan kebersihan kawasan. Objek wisata yang termasuk dalam tiga urutan teratas paling disukai oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara adalah Ke'te' Kesu, Londa, dan Lolai To'tombi. Kabupaten Toraja Utara memiliki potensi pariwisata sebagai daya tarik wisata. Namun, jika tidak dikelola dengan baik tidak dapat berkembang secara optimal. Penelitian ini bertujuan merumuskan rencana dan strategi pengelolaan lanskap agroekowisata berbasis budaya lokal di Kabupaten Toraja Utara. Metode yang digunakan, yaitu: (1) pendekatan Landscape Character Assessment, Scenic Beauty Estimation, penilaian berdasarkan Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam, dan penilaian objek wisata; (2) metode scoring, Servqual, dan Importance Performance Analysis; (3) Data Envelopment Analysis; dan (4) pendekatan Satuan Kawasan Wisata (SKW) dan metode A'WOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran pariwisata di Kabupaten Toraja Utara tergolong tinggi dengan nilai potensi objek dan daya tarik wisata sebesar 1265 dan indeks kelayakan 80,6% sehingga berpotensi dan layak dikembangkan sebagai kawasan wisata. Elemen penawaran yang termasuk kategori tinggi adalah daya tarik, akomodasi, serta sarana dan prasarana, sedangkan yang tergolong rendah adalah aksesibilitas. Komponen daya tarik terdiri atas (1) daya tarik alam meliputi kolam alam, air terjun, dan bukit pasir, dan (2) daya tarik budaya meliputi lanskap pertanian, rumah adat tongkonan, situs pemakaman, upacara adat, dan ukiran. Selain itu, Kabupaten Toraja Utara memiliki karakter lanskap perdesaan yang khas dengan keindahan lanskap sebagai elemen penawaran pariwisata. Karakter lanskap perdesaan di Kabupaten Toraja Utara terdiri atas hutan larangan, pemakaman, hutan adat, area penggembalaan, rumah tempat tinggal, kandang ternak, rumah adat, ruang terbuka, lumbung padi, tempat upacara adat, kebun, dan sawah. Hasil analisis kualitas keindahan lanskap menunjukkan nilai dari foto lanskap berkisar antara -42 sampai dengan 234. Lanskap yang memiliki nilai paling tinggi adalah Lolai To'tombi, sedangkan lanskap dengan nilai paling rendah adalah Agrowisata Limbong. Kabupaten Toraja Utara memiliki 6 objek wisata yang sudah berkembang, 214 objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan, dan 72 objek wisata yang kurang berpotensi untuk berkembang. Objek wisata yang sudah berkembang meliputi objek wisata Pasar Hewan Bolu, Ke'te' Kesu, Londa, Museum Ne' Gandeng, Sa'dan To' Barana, dan Palawa'. Permintaan pariwisata menurut pendapat dan kepuasan wisatawan terhadap objek wisata dan pengelolaannya menunjukkan bahwa nilai kesenjangan adalah negatif yang berarti wisatawan belum merasa puas dengan kualitas layanan objek wisata di Kabupaten Toraja Utara. Nilai kesenjangan paling tinggi adalah sarana kuliner dengan nilai menurut wisatawan mancanegara adalah -2,19 dan wisatawan kepentingan menunjukkan bahwanusantara adalah -1,46. Hasil pemetaan kinerja butir pernyataan yang berada pada kuadran prioritas utama adalah fasilitas jalan, sarana keperluan pribadi, pelayanan pengelola, sarana informasi, dan kebersihan kawasan. Objek wisata yang termasuk dalam tiga urutan teratas paling disukai oleh wisatawan baik nusantara maupun mancanegara adalah Ke'te' Kesu, Londa, dan Lolai To'tombi.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: - Andi Anna
Date Deposited: 10 Jun 2021 01:22
Last Modified: 10 Jun 2021 01:22
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4917

Actions (login required)

View Item
View Item