TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEALPAAN DALAM MEMPERGUNAKAN SENJATA API TANPA HAK DAN IZIN YANG MENYEBABKAN TIMBUL KORBAN LUKA (Studi Putusan Nomor : 1389/Pid.Sus/2018/PN. Plg)

Muhammad Badwi. M B11115304, Tinjauan yuridis terhadap kealpaan dalam mempergunakan senjata api tanpa hak dan izin yang menyebabkan timbul korban luka Studi Putusan Nomor 1389/Pid.Sus/2018/PN.Plg diibawah bimbingan Slamet Sampurno sebagai pembimbing I dan Haeranah sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hukum tentang kealpaan dalam mempergunakan senjata api tanpa hak dan izin yang menyebabkan timbul korban dan penerapan hukum materil terhadap kealpaan dalam mempergunakan senjata api tanpa hak dan izin yang menyebabkan timbul korban pada Putusan Nomor: 1389/Pid.Sus/2018/PN.Plg.
Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi serta mengambil data dari kepustakaan yang relevan yaitu literatur, buku-buku serta peraturan perundang-undangan yang relevan, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif sehingga mengungkapkan hasil yang diharapkan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa (1) pengaturan hukum terhadap tindak pidana kealpaan diatur didalam BAB XXI Buku keII Pasal 359 sampai Pasal 360 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dimana didalam Pasal 359 mengatur tentang kealpaan yang menyebabkan orang lain mati, Pasal 360 Ayat 1 mengatur tentang kealpaan yang menyebabkan orang lain luka berat dan Pasal 360 Ayat 2 mengatur kealpaan yang menyebabkan orang lain luka sedemikian rupa. Adapun pengaturan hukum terhadap tindak pidana penyalahgunaan senjata api ilegal diatur didalam UU khusus yaitu dalam Pasal 1 Ayat 1 UU Drt No 12 Tahun 1951 (2) penerapan hukum pidana materil dalam putusan No 1389/Pid.Sus/2018/PN.Plg kurang tepat, Berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah dijelaskan, maka penulis berpendapat bahwa tidak hanya satu tindak pidana yang telah terjadi, melainkan telah terjadi gabungan tindak pidana yang terdiri dari dua tindak pidana yaitu tanpa hak membawa senjata api dan kealpaan yang menyebabkan korban luka. Dimana dalam putusan hakim menjatuhkan bahwa terdakwa telah melanggar Pasal 1 Ayat 1 UU Drt No 12 Tahun 1951 dan tanpa membuktikan dakwaan kedua dari penuntut umum yaitu Pasal 360 Ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang menurut penulis tidak tepat, karena melihat dalam kasus ini telah terjadi perbarengan tindak pidana. Dimana dalam faktanya tindak pidana kealpaan yang dilakukan oleh pelaku telah terbukti yang di perkuat dengan barang bukti, keterangan saksi dan pengakuan pelaku sendiri yang dihadapkan didalam persidangan.