Analisis Perubahan Garis Pantai Wilayah Pesisir Galesong Kabupaten Takalar = Analysis of Shoreline Change in Galesong Coastal Area Takalar Regency


Azis, Siti Nur Azisah Aprianti (2025) Analisis Perubahan Garis Pantai Wilayah Pesisir Galesong Kabupaten Takalar = Analysis of Shoreline Change in Galesong Coastal Area Takalar Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H061201060-LZu3VtQgC0RdfP4O-20250224200138.png

Download (196kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H061201060-1-2.pdf

Download (340kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H061201060-dp.pdf

Download (127kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H061201060-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 January 2027.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Garis pantai sepanjang 18 km di Takalar memiliki tingkat kerentanan yang sangat tinggi terhadap erosi akibat perubahan garis pantai. Sebagai ibu kota Kabupaten Takalar, aktivitas penduduk terkonsentrasi di wilayah pesisir Kecamatan Galesong sehingga perlu diperhatikan aspek kebencanaannya melalui pemantauan perubahan garis pantai. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan jarak, laju dan luas perubahan garis pantai di pesisir Galesong selama periode 2000–2023. Metode. Analisis dilakukan dengan menggunakan data citra Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI dari tahun 2000 hingga 2023. Pemanfaatan Alat Digital Shoreline Analysis System (DSAS) digunakan untuk menentukan jarak maksimum perubahan garis pantai dan menghitung laju maksimum perubahan tahunan. Selain itu, luas wilayah yang mengalami erosi dan akresi juga dihitung untuk setiap lokasi penelitian. Wilayah penelitian dibagi menjadi tujuh lokasi yang diperkirakan mengalami dinamika pesisir yang berbeda. Hasil. Analisis menunjukkan bahwa mundurnya garis pantai ditandai dengan erosi dan majunya garis pantai ditandai dengan akresi. Laju akresi tahunan maksimum mencapai 32,48 m/tahun, sementara laju erosi maksimum mencapai 24,33 m/tahun. Jarak maksimum akresi tercatat sebesar 160,43 m, sedangkan jarak maksimum erosi mencapai 126,85 m. Wilayah akresi terluas mencapai 22.030,38 m2 serta wilayah erosi terluas mencapai 52.788,94 m². Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa lokasi dengan akresi terbesar berada di Desa Boddia Utara, sedangkan erosi paling signifikan terjadi di Dusun Bontoloe. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai dinamika pesisir di wilayah penelitian, yang dapat menjadi dasar untuk pengelolaan pesisir yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: perubahan garis pantai; erosi; akresi; kecamatan Galesong; citra landsat
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 09 Sep 2025 01:42
Last Modified: 09 Sep 2025 01:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49128

Actions (login required)

View Item
View Item