Analisis Angkutan Sedimen Akibat Gelombang di Pantai Galesong, Kabupaten Takalar = Analysis of Wave-induced Sediment Transport at Galesong Beach, Takalar Regency


Ismail, Andi Muhammad Imran (2025) Analisis Angkutan Sedimen Akibat Gelombang di Pantai Galesong, Kabupaten Takalar = Analysis of Wave-induced Sediment Transport at Galesong Beach, Takalar Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H061201056-.png

Download (260kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H061201056-1-2.pdf

Download (434kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H061201056-dp.pdf

Download (123kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H061201056-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 February 2027.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Pantai galesong, Kabupaten Takalar telah mengalami abrasi selama beberapa tahun terakhir. Wilayah pantai yang dinamis menyebabkan kerentanan fisik pantai seperti perubahan garis pantai akibat angkutan sedimen. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gelombang terhadap angkutan sedimen sejajar pantai dan menentukan arah angkutan sedimen tahunan selama periode 2014-2023. Metode. Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi metode Kamphuis, CERC, dan van Rijn, yang masing-masing memiliki pendekatan berbeda. Metode Kamphuis dan metode van Rijn menghitung angkutan sedimen dengan memperhatikan faktor kemiringan dasar pantai, ukuran butir sedimen, dan karakteristik gelombang. Sedangkan metode CERC lebih fokus pada energi gelombang. Lokasi penelitian di sepanjang pantai Galesong mencakup wilayah Pa'lalakkang, Bayowa, Manjalling, Boddia Utara, Boddia Selatan, Kawari, dan Bontoloe. Data angin harian yang diolah menjadi data gelombang digunakan untuk menghitung debit angkutan sedimen di lokasi penelitian. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CERC menghasilkan volume angkutan sedimen terbesar, diikuti oleh van Rijn, dan Kamphuis. Pola transportasi sedimen didominasi oleh gelombang dari arah barat laut, dengan variasi intensitas di setiap lokasi. Lokasi dengan angkutan sedimen tertinggi pada metode Kamphuis adalah Bontoloe (929,6 m³/tahun ke utara). Metode CERC mencatat volume angkutan tertinggi di Pa'lalakkang (-4.547.720,2 m³/tahun ke selatan), sementara metode van Rijn menunjukkan dominasi di Bayowa (22.823,69 m³/tahun ke utara).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Angkutan sedimen; Kamphuis; CERC; van Rijn.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 09 Sep 2025 01:40
Last Modified: 09 Sep 2025 01:40
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49126

Actions (login required)

View Item
View Item