ANALISIS PENGARUH MONSOON, EL-NIÑO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO), DAN MADDEN JULIAN OSCILLATION (MJO) TERHADAP FLUKTUASI PRODUKTIVITAS KAKAO (STUDI KASUS: CÔTE D'IVOIRE (PANTAI GADING), GHANA, DAN INDONESIA) = ANALYSIS OF THE EFFECT OF MONSOON, EL-NIÑO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO), AND MADDEN JULIAN OSCILLATION (MJO) ON COCOA PRODUCTIVITY FLUCTUATIONS (CASE STUDIES: CÔTE D'IVOIRE (PANTAI GADING), GHANA, AND INDONESIA)

Latar belakang. Ketahanan pangan merupakan aspek krusial dalam menjamin ketersediaan pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh populasi. Salah satu komoditas pangan yang memiliki peran penting dalam ketahanan pangan global adalah kakao. Kakao tidak hanya menjadi bahan baku utama dalam industri makanan tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Namun, produksi kakao menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim, terutama yang disebabkan oleh variabilitas iklim seperti Monsoon, El Niño Southern Oscillation (ENSO), dan Madden-Julian Oscillation (MJO). Tujuan.1) Memodelkan pengaruh Monsoon, El-Niño Southern Oscillation (ENSO), dan Madden Julian Oscillation (MJO) terhadap produktivitas tanaman kakao di Côte d'Ivoire (Pantai Gading), Ghana, dan Indonesia dengan menggunakan regresi linear. 2) Menganalisis pengaruh Monsoon, El-Niño Southern Oscillation (ENSO) dan Madden Julian Oscillation (MJO) terhadap produktivitas tanaman kakao di Côte d'Ivoire (Pantai Gading), Ghana dan Indonesia dengan menggunakan skill Percent Correct (PC). Metode. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear sederhana dan regresi polinomial untuk memodelkan hubungan antara pengaruh ENSO, MJO, dan Monsoon terhadap fluktuasi produktivitas kakao serta menggunakan skill Percent Correct (PC) untuk menganalisis akurasi hasil pemodelan. Hasil. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa pengaruh prediktor (Monsoon, ENSO, MJO) terhadap produktivitas kakao bervariasi. Monsoon pada fase lemah berdampak positif terhadap produktivitas kakao di Pantai Gading, tetapi berdampak negatif di Ghana dan Indonesia. ENSO pada fase La-niña berdampak positif terhadap produktivitas kakao di Pantai Gading dan Ghana, tetapi di Indonesia memberikah hasil yang tidak konsisten. Pada fase El-Niño produktivitas kakao berdampak positif di Indonesia, tetapi memberikan hasil yang tidak konsisten di Ghana. Sedangkan Pantai Gading memberikan dampak yang sedang. MJO lemah di Pantai Gading memberikan dampak negatif, sedangkan fase aktif cenderung berdampak sedang. Di Ghana fase lemah MJO berdampak positif terhadap produksi, fase aktif MJO berdampak sedang dan fase kuat MJO berdampak negatif terhadap produksi. Berdasarkan hasil verifikasi model menggunakan nilai percent correct dapat disimpulkan bahwa prediktor yang paling berpengaruh terhadap ketiga negara yang menjadi lokasi penelitian adalah prediktor Monsoon. Hal ini ditunjukkan oleh nilai PC tertinggi yang didapatkan oleh prediktor Monsoon pada ketiga negara jika dibandingkan dengan prediktor ENSO dan MJO.