Analisis Mekanisme Fokus Gempa Bumi Mw 7.25 Laut Flores (14 Desember 2021) Menggunakan Inversi Waveform: Identifikasi Sesar Baru Kalaotoa = Focal Mechanism Analysis of the Mw 7.25 Flores Sea Earthquake (December 14, 2021) Using Waveform Inversion: Identification of the New Kalaotoa Fault

Latar Belakang. Insiden gempa bumi berkekuatan Mw 7.25 terjadi di Laut Flores pada 14 Desember 2021. Gempa ini diduga dipicu oleh aktivitas Sesar Kalaotoa yang terkait dengan Flores Sea Thrust System (FSTS) dengan mekanisme strike-slip berarah barat laut-tenggara. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan solusi momen tensor terbaik dalam penentuan mekanisme fokus Gempa bumi Mw 7.25 Laut Flores terhadap penggunaan crustal model AK135, IASP91 dan PREM, menganalisis stabilitas solusi momen tensor terbaik dan ketidakpastian parameter solusi sumber gempa, menganalisis karakteristik Sesar Kalaotoa berdasarkan tipe mekanisme fokus Gempa bumi Mw 7.25 Laut Flores, serta menganalisis kompleksitas tektonik Laut Flores. Metode. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data waveform Gempa Bumi Mw 7.25 Laut Flores dari 14 stasiun BMKG, termasuk data seismograf berupa sensitivitas seismometer, sensitivitas digitizer, poles/zeroes, serta data model kecepatan: AK135, IASP91, dan PREM. Adapun tahapan penelitian meliputi pengolahan data waveform Gempa bumi Mw 7.25 Laut Flores mulai dari data preparation, pengolahan dengan ISOLA-GUI, kalkulasi fungsi Green, inversi waveform, evaluasi kualitas hasil, hingga interpretasi solusi momen tensor untuk memahami mekanisme fokus gempa. Hasil. Penentuan momen tensor menunjukkan bahwa model AK135 memberikan solusi terbaik dengan VR tertinggi (0.601), DC dominan (98.4%), dan resolvabilitas baik (CN<10) dibandingkan solusi menggunakan IASP91 dan PREM (strike = 288°, dip = 62°, rake = -173°). Kesimpulan. Solusi momen tensor menunjukkan gempa terjadi dengan mekanisme strike-slip dengan oblique normal yang diduga disebabkan oleh aktivitas Sesar Kalaotoa, terbentuk akibat tumbukan Australian Plate terhadap Flores Back-Arc Thrust, memicu deformasi regional dan membentuk pola gerakan dextral pada sesar tersebut.