Sutadi, Hasnan (2025) Evaluasi Kondisi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) Studi Kasus Gedung X di Mamuju = Evaluation of Subsurface Conditions Using the Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) Method Case Study of Building X in Mamuju. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49111/1.hassmallThumbnailVersion/H061181014-t9RTkX8byMIxAwFB-20250225163840.png)

H061181014-t9RTkX8byMIxAwFB-20250225163840.png
Download (211kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
H061181014-1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
H061181014-dp.pdf
Download (122kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
H061181014-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 February 2027.
Download (7MB)
Abstract (Abstrak)
Latar balakang. Kejadian gempa berulang di Kabupaten Mamuju pada tanggal 14 Januari 2021, 15 Januari 2021, dan 8 Juni 2022 dengan kekuatan masing-masing 5,9 Mw, 6,2 Mw, dan 5,8 Mw menyebabkan bencana ikutan seperti kejadian likuefaksi dan gerakan tanah. Salah satu yang terdampak ialah gedung X di Mamuju yang terindikasi mengalami likuefaksi dimana sebagian tanah muncul dari sela-sela paving block di sekitar bangunan. Sehingga diperlukan investigasi geoteknik di daerah penelitian. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi bawah permukaan sekitar gedung X menggunakan informasi kecepatan gelombang geser dan korelasinya dengan data NSPT. Metode. Metode yang digunakan untuk mendapatakan nilai kecepatan gelombang geser (v_S) bawah permukaan adalah Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW). Data seismik yang dikumpulkan diolah menggunakan metode Common Mid Point Cross Correlation (CMP CC) untuk mendapatkan penampang sebaran v_S bawah permukaan. Profil vS dari gather number yang dekat dengan data bor kemudian dianalisis korelasinya dengan data NSPT. Hasil. Kondisi bawah permukaan sekitar gedung dijelaskan dengan dua penampang lintasan, yakni Lintasan 1 dan Lintasan 2. Lintasan 1 diakuisisi berorientasi Utara-Selatan, sedangkan Lintasan 2 Timur-Barat. Kedua penampang lintasan dapat identifikasi dalam tiga kategori lapisan, lapisan 1 (vS = 137-320 m/s), lapisan 2 (vS = 50-203 m/s), dan lapisan 3 (vS = 113-248). Adapun hubungan antara nilai vS dan NSPT dinyatakan dengan R2 bernilai 0,90 yang berarti 90% variasi nilai NSPT dapat menjelaskan atau cocok dengan nilai vS. Kesimpulan. Setiap lintasan terindikasi memiliki Low Velocity Zones (LVZs). Area ini diduga menjadi potensi penyebab likuefaksi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW), vS bawah permukaan, Low Velocity Zones (LVZs) |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 07:46 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 07:46 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49111 |