TINJAUAN YURIDIS PENJATUHAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP HADHANAH (PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ) BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) KARENA PERCERAIAN (Studi Kasus Putusan Nomor 1620/Pdt.G/2018/PA.Mks)


SUNARIA, SUNARIA (2019) TINJAUAN YURIDIS PENJATUHAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP HADHANAH (PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ) BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) KARENA PERCERAIAN (Studi Kasus Putusan Nomor 1620/Pdt.G/2018/PA.Mks). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
19_B11115065(FILEminimizer) cover.jpg

Download (270kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
19_B11115065(FILEminimizer) 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
19_B11115065(FILEminimizer) dapus-lam.pdf

Download (175kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19_B11115065(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

SUNARIA (B11115065), dengan judul skripsi “Tinjauan Yuridis Penjatuhan Putusan Hakim Terhadap Hadhanah (Pemeliharaan Anak Yang Belum Mumayyiz) Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Karena Perceraian (Studi Kasus Putusan Nomor 1620/Pdt.G/2018/PA.Mks)” di bawah bimbingan Bapak Achmad, sebagai pembimbing I dan Ibu Fauzia P. Bakti, sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hadhanah kedua orang tua terhadap anak setelah adanya perceraian dan akibat hukumnya dan juga untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan putusan hadhanah karena perceraian (Studi Kasus Putusan Nomor 1620/Pdt.G/2018/PA.Mks).
Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang mengkaji studi dokumen, yakni dengan menggunakan berbagai data sekunder seperti peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, teori hukum dan dapat berupa pendapat para sarjana. Penelitian jenis normatif ini menggunakan analisis kualitatif yakni menjelaskan dengan kata-kata bukan dengan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Putusnya perkawinan antara suami dan isteri tidak menggugurkan segala kewajiban orang tua terhadap anaknya, artinya segala hak yang melekat terhadap anak sedikit pun tidak boleh terkurangi oleh suatu perceraian. Kewajiban kedua orang tua terhadap anak-anaknya setelah perceraian merupakan suatu tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua orang tua. Anak berhak untuk memperoleh hak-hak untuk kepentingan terbaiknya. Antara lain hak untuk mendapatkan asuhan dari kedua orang tuanya sebaik-baiknya untuk dapat menunjang tumbuh kembangnya secara wajar serta mendapatkan bimbingan dan pendidikan yang layak. (2) Putusan hakim bahwa hadhanah jatuh kepada ibu, didasarkan pada pertimbangan hukum bahwa hal itu demi kepentingan terbaik si anak. Dimana anak berhak untuk mendapatkan pengasuhan dan pendidikan dari kedua orang tua meskipun telah terjadi perceraian yang tidak mengurangi hak dan kewajiban sedikit pun bagi orang tua.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 13 Jul 2021 01:27
Last Modified: 13 Jul 2021 01:27
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4911

Actions (login required)

View Item
View Item