IQBAL, MUHAMMAD (2025) Penjatuhan Putusan Bebas Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan yang Mengakibatkan Kematian (Putusan No. 454/Pid.B/2024/PN. Sby) = Acquittal of the Perpetrator of the Crime of Maltreatment Resulting in Death (Decision No. 454/Pid.B/2024/PN. Sby). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/49092/1.hassmallThumbnailVersion/B012222107-Cover.jpg)

B012222107-Cover.jpg
Download (322kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B012222107-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (327kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B012222107-dp(FILEminimizer).pdf
Download (133kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
B012222107-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 6 February 2027.
Download (690kB)
Abstract (Abstrak)
Muhammad Iqbal (B012222107) dengan judul tesis “Penjatuhan Putusan Bebas Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan Yang Mengakibatkan Kematian (Putusan No. 454/Pid.B/2024/PN. SBY)” dibimbing oleh Syarif Saddam Rivanie. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis fakta hukum yang menjadi dasar pembebasan terdakwa dan menganalisis implikasi hukum dari putusan pengadilan nomor 454/Pid.B/2024/PN. Sby terhadap perkembangan hukum pidana di Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode pengumpulan bahan hukum melalui studi kepustakaan dan penelusuran jurnal hukum yang relevan dengan penelitian. Selanjutnya keseluruhan bahan hukum dikumpulkan secara logis dan sistematis kemudian dianalisis secara preskriptif dan disusun dalam suatu laporan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Fakta hukum yang menjadi dasar pembebasan terdakwa Gregorius Ronald Tannur dalam kasus tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian menunjukkan bahwa pembebasan terdakwa mencerminkan Bahwa bukti yang di hadirkan dalam persidangan ternyata dikesampingkan oleh hakim. Padahal di Indonesia menggunkan sistem pembuktian negatif yaitu didasarkan pada pembuktian dan juga di tambah keyakinan hakim masalah dalam struktur hukum, dan budaya hukum yang rentan terhadap pengaruh eksternal berkontribusi pada hasil yang tidak memuaskan bagi pencarian keadilan yang terbukti majelis hakim yang mengadili kasus ronald tannur, terjerat OTT terkait suap yang diterima dari kuasa hukum terdakwa. (2) Berdasarkan hasil peneltian yang penulis lakukan Pembebasan Gregorius Ronald Tannur masih ada beberapa kekeliruan pada hakim dalam menilai fakta-fakta di persidangan kemudian dalam putusan ini menurut penulis tidak adanya penerapan dari teori tujuan hukum yang tidak menunjukkan prinsip keadilan, serta kemanfaatan hukum, karena mengabaikan bukti medis (Visum Et Repertum) penting serta lebih mengedepankan bukti yang tak langsung terkait dengan penyebab kematian korban. Hakim tidak memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai dasar pertimbangan putusannya, sehingga menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian dan ketiadaan penjelasan yang komprehensif, Putusan bebas perkara nomor 454/Pid.B/2024/PN.Sby menciptakan dampak luas bagi perkembangan hukum pidana di Indonesia, baik dari segi preseden hukum maupun kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan.
Keyword : Pembunuhan, Putusan Bebas, Tindak Pidana Penganiayaan.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Acquittal, Crime of Persecution, Murder. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 02:33 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 02:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49092 |