IDENTIFIKASI MOLEKULER Mycobacterium leprae PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BULUKUMBA = MOLECULAR IDENTIFICATION OF Mycobacterium leprae IN LEPROSY PATIENTS IN BULUKUMBA


WARKA, UTMA LAELA (2025) IDENTIFIKASI MOLEKULER Mycobacterium leprae PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BULUKUMBA = MOLECULAR IDENTIFICATION OF Mycobacterium leprae IN LEPROSY PATIENTS IN BULUKUMBA. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C195212002-.jpeg

Download (79kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C195212002-1-2.pdf

Download (569kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C195212002-dp.pdf

Download (85kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
C195212002-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 10 June 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Beberapa penelitian mengenai penyakit kusta menunjukkan bahwa penularan Mycobacterium leprae terutama terjadi melalui saluran pernafasan, dan hidung merupakan pintu masuk dan keluar utama. Penyakit lepra adalah penyakit infeksi kronis yang bisa menyebabkan kecacatan permanen, tidak bisa didiagnosis dengan cara kultur, sehingga dibutuhkan pemeriksaan yang lebih cepat dan tepat seperti metode molekuler PCR. Tujuan.Penelitian ini mendeteksi DNA M. leprae dengan menggunakan PCR dari sampel swab nasal pada penderita kusta yang belum diobati (16), sementara diobati (23), dan selesai pengobatan (25) di 20 Puskesmas di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Metode. Sampel dianalisis dengan deteksi molekuler sesuai dengan standar metode di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Universitas Hasanuddin. Merupakan penelitian deskripftif yang akan disajikan dalam bentuk data demografi pasien, dan hasil yang didapatkan. Hasil. Deteksi PCR dengan mendeteksi proline rich antigen (pra) gene pada 531 bp dari M.leprae didapatkan 8 hasil yang positif, semuanya adalah multibasiler (MB). Selanjutnya, PCR positif pada 5 (31.25%) dari 16 pasien yang belum diobati, 2 (8.69%) dari 23 pasien yang sementara pengobatan dan 1 (4%) dari 25 pasien yang selesai pengobatan. Kesimpulan. Dengan adanya hasil positif ini dari sampel swab nasal, oleh karena itu PCR bisa dijadikan salah satu alat diagnostik penyakit kusta, yang merupakan langkah penting untuk penemuan dan pengobatan penyakit kusta secara dini, sehingga penyakit kusta yang menjadi masalah kesehatan bisa dieliminasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kusta, Mycobacterium leprae, Polymerase Chain Reaction (PCR)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS - Mikrobiologi Klinik
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 04 Sep 2025 05:17
Last Modified: 04 Sep 2025 05:17
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49050

Actions (login required)

View Item
View Item