Identifikasi Molekuler Profil Jamur Candida Sp. Penyebab Endophthalmitis pada Penderita Endophthalmitis di Kota Makassar = Molecular Identification of Candida Sp. Profile in Endophthalmitis Patient in Makassar


GUSLIANTO, WILLY WIRAWAN (2024) Identifikasi Molekuler Profil Jamur Candida Sp. Penyebab Endophthalmitis pada Penderita Endophthalmitis di Kota Makassar = Molecular Identification of Candida Sp. Profile in Endophthalmitis Patient in Makassar. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C195212001-.jpeg

Download (95kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C195212001-1-2.pdf

Download (164kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C195212001-dp.pdf

Download (164kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
C195212001-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 June 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Endoftalmitis adalah peradangan berat pada struktur internal mata, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, dan dapat menyebabkan kebutaan permanen yang cepat dan tidak dapat dipulihkan. Fungal endophthalmitis (FE), yang utamanya disebabkan oleh Candida albicans dan Aspergillus, lebih jarang terjadi dibandingkan endoftalmitis bakteri, tetapi prevalensinya meningkat dalam dua dekade terakhir. Diagnosis FE seringkali sulit dan tertunda karena metode kultur tradisional yang memakan waktu. Terapi antijamur yang ditargetkan dan diberikan tepat waktu berdasarkan identifikasi patogen jamur spesifik dengan metode molekuler dapat meningkatkan hasil pengobatan dan mengurangi risiko kehilangan penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan infeksi jamur patogen pada pasien endoftalmitis menggunakan metode molekuler di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Makassar. Metode: Penelitian observasional cross-sectional ini menganalisis 83 sampel cairan intraokular dari pasien endoftalmitis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia. Sampel diperiksa menggunakan pemeriksaan mikroskopik, kultur, dan metode molekuler, termasuk polymerase chain reaction (PCR) dan sekuensing deoksiribonukleat (DNA). Hasil: Populasi penelitian terdiri dari 49 laki-laki (59%) dan 34 perempuan (41%) dengan rata-rata usia 45,85 tahun. Distribusi mata yang terkena hampir seimbang, yaitu 50,6% melibatkan mata kanan dan 49,4% mata kiri. Transmisi eksogen, terutama yang terkait dengan faktor risiko eksternal seperti trauma mata atau prosedur bedah, merupakan jalur penularan jamur yang paling umum pada populasi ini (97,6%). Tidak ada elemen jamur yang terdeteksi melalui mikroskopi atau kultur; namun, PCR berhasil mengidentifikasi 5 sampel positif (6%): 3 laki-laki dan 2 perempuan, semuanya memiliki transmisi eksogen dengan dominasi spesies Candida. Sekuensing mengungkapkan keberadaan Candida parapsilosis, Lodderomyces beijingensis, dan Trichophyton rubrum. Kesimpulan: Kasus endoftalmitis jamur jarang terjadi tetapi menunjukkan peningkatan kasus dan menghadirkan tantangan diagnostik. Studi kami menyimpulkan bahwa PCR lebih efektif dibandingkan metode kultur tradisional dalam mengidentifikasi patogen jamur, dengan spesies Candida sebagai dominan pada kasus endoftalmitis. Teknik molekuler seperti PCR membantu memberikan diagnosis yang cepat dan akurat, meningkatkan hasil pengobatan pasien melalui inisiasi terapi antijamur yang lebih awal dan terarah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: endoftalmitis, profil jamur, polymerase chain reaction, kultur negatif
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 04 Sep 2025 05:08
Last Modified: 04 Sep 2025 05:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/49048

Actions (login required)

View Item
View Item