ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA KELALAIAN MENYEBABKAN KEMATIAN DAN LUKA TERHADAP ORANG LAIN PADA KASUS KERUSUHAN DI STADION KANJURUHAN MALANG (Studi Putusan Nomor 11/PID.B/2023/PN. Sby.) = JURIDICAL ANALYSIS OF CRIMINAL NEGLIGENCE CAUSING DEATH AND INJURY TO OTHER PEOPLE IN THE CASE OF THE RIOT AT THE KANJURUHAN STADIUM IN MALANG (Study Decision Number 11/PID.B/2023/PN. Sby.)

Andi Mohamad Khaikal (B011181329), “Analisis Yuridis Terhadap Tindak Pidana Kelalaian Menyebabkan Kematian dan Luka Terhadap Orang Lain Pada Kasus Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang (Studi Putusan Nomor 11/Pid.B/2023/PN.Sby.)” Dibimbing oleh Muhadar sebagai Pembimbing Utama dan Muhammad Djaelani Prasetya sebagai Pembimbing Pendamping. Penelitian ini berfokus pada Analisis Yuridis Tindak Pidana Kelalaian yang Menyebabkan Kematian dan Luka terhadap Orang Lain Pada Kasus Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang berdasarkan Putusan Nomor 11/PID.B/2023/PN.Sby. Kasus ini melibatkan AKP Hasdarmawan selaku Komandan Kompi 3 Batalyon A Pelopor Brimob Polda Jawa Timur, yang didakwa bersalah atas tindakan lalai karena memerintahkan bawahannya untuk menembakkan gas air mata hingga mengakibatkan kepanikan massal dari para massa pendukung hingga jatuhnya korban kematian, serta luka-luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualifikasi tindak pidana kelalaian serta menganalisis penerapan hukum pidana oleh Hakim. Landasan penelitian ini merujuk pada metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan kasus serta aturan terhadap perundang-undangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tindakan lalai oleh AKP Hasdarmawan terbukti telah memenuhi setiap unsur yang terkandung dalam rumusan delik tindak pidana kelalaian sesuai dengan Pasal 359, Pasal 360 Ayat (1) dan Pasal 360 Ayat (2) KUHP. Namun, Putusan Hakim dalam menjatuhkan hukuman, dianggap terlalu ringan dan tidak sebanding dengan besarnya jumlah korban dan dampak sosial yang timbul dari peristiwa kerusuhan tersebut. Selain itu, Penuntut Umum dinilai kurang cermat dalam menyusun dakwaan karena tidak mencakup tanggung jawab pihak lain, seperti Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), sebagai penyelenggara acara. Penelitian ini merekomendasikan agar dalam kasus serupa, semua pihak yang terlibat turut dimintai pertanggungjawaban pidana agar menciptakan keadilan yang lebih komprehensif.