ZAINAL, MUHAMMAD WAHYU RIZKY (2025) BENEFICIAL OWNERSHIP DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM = BENEFICIAL OWNERSHIP IN THE PERSPECTIVE OF ISLAMIC CRIMINAL LAW. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48987/1.hassmallThumbnailVersion/B011211313-Cover.jpeg)

B011211313-Cover.jpeg
Download (177kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
B011211313-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (105kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B011211313-dp(FILEminimizer).pdf
Download (77kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
B011211313-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 12 March 2027.
Download (719kB)
Abstract (Abstrak)
MUHAMMAD WAHYU RIZKY ZAINAL (B011211313). BENEFICIAL OWNERSHIP IN THE PERSPECTIVE OF ISLAMIC CRIMINAL LAW. Dibimbing oleh Dr. Nur Azisa, S.H., M.H. sebagai dosen pembimbing. Praktik beneficial ownership telah menjadi isu krusial dalam penanganan tindak pidana ekonomi, seperti pencucian uang, penghindaran pajak, dan korupsi. Regulasi di Indonesia, seperti Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2018, mewajibkan pelaporan kepemilikan manfaat. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk rendahnya kepatuhan perusahaan dan penggunaan perusahaan cangkang untuk menyembunyikan aset. Dari perspektif hukum pidana Islam, tindakan ini dapat dikategorikan sebagai jarimah ta’zir, terutama ketika melibatkan unsur penipuan (tadlis) dan ketidakpastian (gharar), yang bertentangan dengan prinsip maqasid al-shariah. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi model pertanggungjawaban pidana yang ideal bagi beneficial owner dalam hukum Islam. Melalui pendekatan normatif-yuridis, penelitian ini menemukan bahwa hukum Islam menawarkan prinsip ta’zir, hisbah, dan restorative justice dalam menangani kejahatan ekonomi. Konsep hisbah, sebagai mekanisme pengawasan preventif, dan audit syariah dapat berfungsi efektif dalam mencegah penyalahgunaan aset. Integrasi prinsip-prinsip syariah dengan regulasi nasional diharapkan mampu memperkuat sistem hukum Indonesia dan menciptakan keadilan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pertanggungjawaban pidana berbasis hukum Islam tidak hanya menekankan penghukuman tetapi juga pemulihan dan pencegahan. Oleh karena itu, kombinasi prinsip ta’zir dan restorative justice dapat menjadi alternatif yang komprehensif untuk mencegah tindak pidana ekonomi di masa depan sekaligus memperkuat integritas sistem keuangan.
Kata Kunci: beneficial ownership; hukum pidana islam; jarimah ta'zir; gharar dan tadlis; restorative justice; hisbah; pencucian uang; transparansi aset.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Beneficial ownership; Islamic criminal law; jarimah ta'zir; gharar and tadlis; restorative justice; hisbah; money laundering; asset transparency. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 03 Sep 2025 05:37 |
Last Modified: | 03 Sep 2025 05:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48987 |