Hubungan Kadar Faecal Matrix-Metalloproteinase-9 (Mmp-9) Terhadap Insidensi Dan Lokasi Tumor Pasien Kanker Kolorektal = Relationship Between Faecal Matrix-Metalloproteinase-9 (MMP-9) Levels and Incidence and Tumor Location in Colorectal Cancer Patients

Latar belakang: Kanker kolorektal adalah kanker usus besar dan/atau rektum dan merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan nomor tiga di Indonesia. WHO memprediksi peningkatan insiden menjadi 63% dan kematian menjadi 73% pada tahun 2040. Deteksi dini sangat penting karena prognosis tergantung pada stadium tumor. Matrix-Metalloproteinase-9 (MMP-9) memiliki potensi sebagai biomarker diagnostik, namun penelitian di Indonesia mengenai kadar MMP-9 feses pada skrining kanker kolorektal masih terbatas. Tujuan: Menganalisis hubungan kadar MMP-9 feses dengan insidensi dan lokasi tumor pada kanker kolorektal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar MMP-9 feses dengan insidensi dan lokasi kanker pada pasien yang menjalani skrining kanker kolorektal. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari hingga April 2024 di RSUP Wahidin Sudirohusodo dan Laboratorium Biomedik FK UNHAS. Sampel penelitian terdiri dari pasien berusia minimal 18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi, dengan jumlah minimal 78 subjek berdasarkan perhitungan statistik, ditambah 15% untuk antisipasi drop out. Pengumpulan data meliputi pemeriksaan kadar MMP-9 feses dengan metode ELISA, dengan sampel feses disimpan pada suhu -20°C sebelum dianalisis. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS versi 25.0 untuk mengidentifikasi hubungan yang relevan. Penelitian ini dirancang dengan protokol yang ketat untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil, yang berkontribusi pada pengembangan metode diagnostik non-invasif untuk kanker kolorektal. Hasil: Penelitian ini melibatkan 90 subjek dengan usia rata-rata 50,88 tahun (SD ± 15,63), yang terdiri dari 51,1% laki-laki dan 48,9% perempuan. Berdasarkan hasil kolonoskopi, 53,3% subjek memiliki hasil normal atau non-karsinoma, sementara 46,7% didiagnosis dengan karsinoma kolorektal, yang paling sering ditemukan di rektum (35,7%) dan kolon sigmoid (26,2%). Kadar MMP-9 feses rata-rata adalah 0,414 ng/ml (SD ± 1,001), dengan sebagian besar subjek (58,9%) memiliki kadar di bawah 0,153 ng/ml. Analisis menunjukkan bahwa kadar MMP-9 feses secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan karsinoma kolorektal (rata-rata = 0,846 ng/ml) dibandingkan dengan pasien non-karsinoma (rata-rata = 0,186 ng/ml) dengan nilai p = 0,001. Selain itu, kadar MMP-9 feses memiliki hubungan yang signifikan dengan lokasi kanker kolorektal, khususnya pada rektum (rata-rata = 0,194 ng/ml, p = 0,032). Temuan ini mendukung potensi MMP-9 feses sebagai biomarker untuk deteksi dini karsinoma kolorektal dan identifikasi tumor secara spesifik. . Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar MMP-9 feses memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil kolonoskopi dan lokasi kanker kolorektal. Kadar MMP-9 yang lebih tinggi ditemukan di lokasi rektum, yang mencerminkan agresivitas tumor dan potensi metastasis.