ANALISIS PENGGUNAAN MULTI-LEAF COLLIMATOR (MLC) TERHADAP DISTRIBUSI DOSIS OAR (ORGAN AT RISK) DENGAN TEKNIK IMRT (INTENSITY MODULATED RADIATION THERAPY) PADA KASUS NASOFARING = ANALYSIS OF MULTI-LEAF COLLIMATOR (MLC) USAGE ON OAR (ORGAN AT RISK) DOSE DISTRIBUTION WITH IMRT (INTENSITY MODULATED RADIATION THERAPY) TECHNIQUE IN NASOPHARYNGEAL CASES


Fitri, Shadiqah (2025) ANALISIS PENGGUNAAN MULTI-LEAF COLLIMATOR (MLC) TERHADAP DISTRIBUSI DOSIS OAR (ORGAN AT RISK) DENGAN TEKNIK IMRT (INTENSITY MODULATED RADIATION THERAPY) PADA KASUS NASOFARING = ANALYSIS OF MULTI-LEAF COLLIMATOR (MLC) USAGE ON OAR (ORGAN AT RISK) DOSE DISTRIBUTION WITH IMRT (INTENSITY MODULATED RADIATION THERAPY) TECHNIQUE IN NASOPHARYNGEAL CASES. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H021211066-.jpg

Download (164kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H021211066-1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H021211066-dp.pdf

Download (659kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H021211066-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 12 March 2027.

Download (13MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Kanker nasofaring merupakan salah satu jenis kanker dengan prevalensi tinggi di Indonesia mencapai 4,6% menurut laporan GLOBOCAN pada tahun 2022, di mana radioterapi menggunakan teknik Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) menjadi metode utama dalam pengobatannya. Multi-leaf Collimator (MLC) berperan penting dalam pengaturan distribusi dosis radiasi agar dosis yang diberikan ke target tumor optimal sekaligus meminimalkan dampak pada organ sehat atau Organ at Risk (OAR). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan MLC terhadap distribusi dosis pada OAR, khususnya brainstem, chiasm, dan spinal cord. Metode. Penelitian ini dilakukan melalui analisis sekunder terhadap data perencanaan radioterapi 10 pasien kanker nasofaring dari sistem Treatment Planning System (TPS) di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Parameter yang dianalisis meliputi nilai Conformity Index (CI) dan Homogeneity Index (HI) untuk mengevaluasi kesesuaian dan homogenitas dosis pada target tumor serta dosis serap pada OAR yang dibandingkan dengan batas toleransi dosis berdasarkan rekomendasi QUANTEC. Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa nilai CI dan HI berada dalam rentang yang direkomendasikan, mengindikasikan distribusi dosis yang optimal pada target tumor. Dosis maksimum yang diterima OAR brainstem dan chiasm tetap berada dalam batas aman (<54 Gy), sedangkan spinal cord pada dua pasien melebihi ambang batas yang direkomendasikan (<45 Gy) sebesar 3,434 Gy dan 0,881 Gy disebabkan oleh lokasi dan ukuran volume target, perbedaan anatomi pasien hingga variasi ketebalan MLC yang digunakan. Kesimpulan. Penggunaan MLC dalam perencanaan IMRT efektif dalam memodulasi distribusi dosis, namun pada beberapa kasus perlu evaluasi lebih lanjut mengenai berbagai parameter yang digunakan dalam perencanaan radioterapi untuk memastikan keamanan dosis pada OAR tertentu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Radioterapi; IMRT; MLC; OAR; Distribusi Dosis
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Fisika
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 03 Sep 2025 02:21
Last Modified: 03 Sep 2025 02:21
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48958

Actions (login required)

View Item
View Item