Analisis Yuridis Terhadap Concursus Realis Tindak Pidana Penganiayaan Dan Kelalaian Yang Mengakibatkan Kematian (Studi Putusan Nomor 454/PID.B/PN SBY = JURIDICAL ANALYSIS OF CONTINUOUS ACTIONS CRIMINAL ACTS OF MURDER AND ASSAULT RESULTING IN DEATH (CASE STUDY OF VERDICT NUMBER 454/PID.B/2024/PN.SBY

ADINDA PUTRI AGRITASYA (B011211234). “Analisis Yuridis terhadap Concursus Realis Tindak Pidana Penganiayaan Dan Kelalaian Yang Mengakibatkan Kematian (Studi Putusan Nomor 454/Pid.B/2024/Pn.Sby)”. Dibimbing oleh Nur Azisa. Latar Belakang: Tindak pidana penganiayaan dan kelalaian yang mengakibatkan kematian bukan sekedar pelanggaran hukum, melainkan juga mencerminkan kegagalan dalam menjaga hak asasi manusia. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana hukum memandang concursus realis dalam konteks ini, Kualifikasinya serta penerapan hukum dalam Concursus Realis Tindak Pidana Penganiayaan Dan Kelalaian Yang Mengakibatkan Kematian. Tujuan: 1) Untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana Concursus Realis pada tindak pidana penganiayaan dan kelalaian yang mengakibatkan kematian, serta memahami implikasi hukum dari kualifikasi tersebut dalam sistem hukum pidana. 2) Untuk mengevaluasi dan mengkaji penerapan hukum pidana. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah Metode Hukum Normatif, dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif. Pendekatan ini berfokus pada kajian mengenai peraturan putusan praperadilan dan kasus-kasus hukum yang relevan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber hukum primer, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan pengadilan, serta sumber hukum sekunder berupa literatur hukum dan jurnal ilmiah. Hasil: 1) Tindak pidana penganiayaan dan kelalaian yang mengakibatkan kematian diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana dan Pasal 359 KUHPidana dapat dikualifikasikan sebagai delik kejahatan dan delik materil. 2) Penerapan hukum pidana secara formil telah sesuai dengan prosedur beracara yang telah diatur dalam ketentuan hukum akan tetapi menurut penulis pertimbangan putusan bebas oleh Majelis Hakim adalah keliru karena tidak mempertimbangkan unsur-unsur yang seharusnya terpenuhi dalam dakwaan penuntut umum. Kesimpulan: Terdakwa terbukti secara sah melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Pasal 359 KUHP, namun Majelis Hakim menjatuhkan putusan bebas tanpa mempertimbangkan unsur-unsur yang telah terpenuhi. Putusan tersebut diduga dipengaruhi oleh praktik suap, sehingga mencerminkan ketidakadilan dalam penegakan hukum.

Keyword : Kelalaian Berujung Kematian, Penganiayaan, Tindak Pidana.