Pardan, Nur Akifah (2025) FORMULASI EDIBLE FILM BERBASIS SELULOSA RUMPUT LAUT (Sargassum sp.) DENGAN FORTIFIKASI KITOSAN SEBAGAI PENGEMAS MAKANAN YANG BERSIFAT ANTIMIKROBA = FORMULATION OF EDIBLE FILM BASED ON SEAWEED CELLULOSE EXTRACT Sargassum Sp. WITH CHITOSAN FORTIFICATION AS ANTIMICROBIAL FOOD PACKAGING. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48938/1.hassmallThumbnailVersion/H012222002-.jpg)

H012222002-.jpg
Download (343kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
H012222002-1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
H012222002-dp.pdf
Download (741kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
H012222002-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 28 February 2027.
Download (10MB)
Abstract (Abstrak)
NUR AKIFAH PARDAN. FORMULASI EDIBLE FILM BERBASIS SELULOSA RUMPUT LAUT (Sargassum sp.) DENGAN FORTIFIKASI KITOSAN SEBAGAI PENGEMAS MAKANAN YANG BERSIFAT ANTIMIKROBA (Dibimbing oleh Ahyar Ahmad, Hasnah Natsir) Latar Belakang. Selulosa dari Sargassum sp. memiliki potensi sebagai bahan dasar edible film, inovasi ramah lingkungan dalam pengemasan makanan yang mampu melindungi produk dari oksidasi, kelembapan, dan kontaminasi mikroba. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi optimum penambahan selulosa dari Sargassum sp., menguji aktivitas antimikroba edible film yang difortifikasi kitosan, dan menganalisis efektivitasnya sebagai kemasan wajik berdasarkan uji organoleptik. Metode. Edible film dibuat dengan penambahan selulosa sebagai bahan utama dengan konsentrasi (3%, 5%, 7%) dan diuji melalui parameter ketebalan, laju transmisi uap air, sifat mekanik, biodegradabilitas, organoleptik, serta aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Aspergillus flavus. Hasil. Hasil menunjukkan bahwa penambahan selulosa pada konsentrasi tertingggi (EF 7%) mampu meningkatkan ketebalan pada edible film hingga 0,2 mm, kuat tarik 2,08 MPa, dan biodegradabilitas, tetapi menurunkan pada uji kelarutan 61,32% dan laju transmisi uap air 21,244 g/m2.hari. Analisis FT-IR mengidentifikasi gugus fungsi O-H pada kisaran bilangan gelombang 3400-3200 cm-1, N-H 900-650 cm-1, C=H 3000-2850 cm-1, C-O 1650-1630 cm-1, dan C-O-H 1440-1000 cm-1. SEM menunjukkan adanya gelembung serta patahan yang terdapat pada edible film 3%, 5% dan 7% yang mengakibatkan mudahnya air masuk dalam sampel edible film yang akan lebih mudah terurai. Edible film berbasis selulosa dan kitosan efektif menghambat pertumbuhan Escherichia coli dengan diameter zona hambat tertinggi sebesar 12,2 mm, Staphylococcus aureus sebesar 12,6 mm, dan Aspergillus flavus sebesar 12,0 mm. Edible film ini juga diterima secara organoleptik oleh konsumen, yang ditunjukkan melalui hasil uji statistik pada kategori aroma dan tekstur dan warna. Kesimpulan. Edible film yang dihasilkan menunjukkan efektivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur uji, serta berpotensi digunakan sebagai kemasan pangan ramah lingkungan dengan sifat antimikroba.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sargassum sp.; selulosa; edible film; kitosan; antimikroba |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 03 Sep 2025 01:01 |
Last Modified: | 03 Sep 2025 01:01 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48938 |