PENGARUH KOMBINASI EDUKASI MEDIA VIDEO DAN DISKUSI TERHADAP PERILAKU (PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN) GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen pada Siswa SDN 2 dan SDN 3 di Kota Baubau = THE EFFECT COMBINATION OF VIDEO MEDIA EDUCATION AND DISCUSSION ON BEHAVIOR (KNOWLEDGE, ATTITUDES, ACTIONS) OF BALANCED NUTRITION IN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS: An Experimental Study on Students of SDN 2 and SDN 3 at Baubau City

LA ODE ABDUL MALIK MAULANA. PENGARUH KOMBINASI EDUKASI MEDIA VIDEO DAN DISKUSI TERHADAP PERILAKU (PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN) GIZI SEIMBANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen Pada Siswa SDN 2 dan SDN 3 di Kota Baubau (dibimbing oleh Abdul Salam dan Rahayu Indriasari) Latar Belakang. Masalah gizi pada anak usia sekolah di Indonesia, seperti kekurangan berat badan, wasting, dan stunting membutuhkan intervensi edukasi gizi seimbang yang efektif. Media edukasi seperti video animasi dinilai mampu meningkatkan pemahaman, sikap, dan tindakan anak terhadap pola makan sehat untuk mendukung pertumbuhan optimal serta mencegah dampak negatif jangka panjang pada kesehatan dan produktivitas.Tujuan. Menilai pengaruh intervensi edukasi gizi seimbang terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa SD di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Metode. Penelitian quasi-experimental dengan desain non-randomized pre-test and post-test. Kelompok perlakuan menerima edukasi melalui video dan diskusi kelompok kecil selama delapan minggu di kelas. Kelompok kontrol menerima edukasi melalui e-leaflet dan diskusi via WhatsApp satu kali. Sampel melibatkan siswa kelas 4 dan 5 dari SD Negeri 2 Baubau (perlakuan) dan SD Negeri 3 Baubau (kontrol) masing-masing 50 orang perkelompok. Pengetahuan, sikap, dan tindakan diukur menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan uji fried-mann. Hasil. Intervensi pada kelompok perlakuan secara signifikan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan dibandingkan kelompok kontrol. Pada skor variabel pengetahuan, kelompok perlakuan meningkat dari 7,0±2,9 menjadi 12,3±1,2, sedangkan kelompok kontrol hanya naik dari 8,1±1,6 menjadi 8,8±1,7, dengan p-value pre-test 0,034 dan post-test <0,01. Skor variabel sikap menunjukkan peningkatan dari 28,1±3,3 menjadi 34,4±2,2 pada kelompok perlakuan, sementara kelompok kontrol tetap stabil dari 20,1±4,7 menjadi 20,3±4,6, dengan p-value <0,01 pada pre-test dan post-test. Pada skor variabel tindakan, kelompok perlakuan meningkat dari 31,5±5,1 menjadi 35,6±4,4, sementara kelompok kontrol hampir tidak berubah dari 27,5±2,7 menjadi 27,7±3,0, dengan p-value pre-test 0,317 dan post-test <0,01). Kesimpulan. Edukasi melalui video dan diskusi kelompok lebih efektif dibandingkan e-leaflet, meskipun keduanya belum mampu mengubah pola makan secara signifikan. Kata Kunci: anak sekolah, pengetahuan, sikap, tidakan, gizi seimbang