Pengaruh Faktor Individu Dan Iritan Dengan Keluhan Dermatitis Kontak Terhadap Produktivitas Pekerja Proyek Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Vertikal Makasar Tahun 2024 = The Influence of Individual Factors and Irritants with Contact Dermatitis Complaints on the Productivity of Workers in the Construction Project for the Construction of the Makassar Vertical Hospital in 2024

Latar Belakang. Dermatitis kontak merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang terdapat pada sektor konstruksi. Penyakit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan berdampak pada tingkat produktivitas pekerja. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia, masa kerja, riwayat penyakit kulit, personal hygiene, penggunaan alat pelindung diri, lama kontak, jenis pekerjaan terhadap produktivitas melalui keluhan dermatitis kontak pada pekerja proyek konstruksi pembangunan rumah sakit vertikal makassar. Metode. Penelitian ini menggunakan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 658 dan sampel berjumlah 243 responden. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel masa kerja (p=0,038 < 0,005), personal hygiene (p=0,010 < 0,005), lama kontak (p=0,013 < 0,005) dan jenis pekerjaan (p=0,016 < 0,005) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas melalui keluhan dermatitis kontak. Kemudian usia (p=0,934 > 0,005) dan riwayat penyakit kulit (p=0,064 > 0,005) memiliki pengaruh langsung terhadap produktivitas tanpa melalui keluhan dermatitis kontak. Sedangkan penggunaan alat pelindung diri (p=0,098 > 0,005) tidak memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap produktivitas melalui keluhan dermatitis kontak. Kesimpulan. Produktivitas pada pekerja dipengaruhi tidak langsung oleh masa kerja, personal hygiene, lama kontak, dan jenis pekerjaan melalui keluhan dermatitis kontak. Sedangkan usia dan riwayat penyakit kulit memiliki pengaruh langsung terhadap produktivitas. Oleh karena itu, pekerja maupun pihak manajemen perusahaan konstruksi harus bekerja sama dalam mengimplementasi program-program kesehatan untuk mencegah dan meminimalisir risiko penyakit akibat kerja yang menyebabkan penurunan tingkat produktivitas pekerja.