ANALISIS STRATEGI PENURUNAN KEJADIAN MEDICATION ERROR DENGAN PENDEKATAN HUMAN FACTOR ANALYSIS AND CLASSIFICATION SYSTEM (HFACS) DI RUMAH SAKIT “X” TAHUN 2024 = STRATEGY ANALYSIS TO REDUCE MEDICATION ERROR INCIDENTS USING THE HUMAN FACTOR ANALYSIS AND CLASSIFICATION SYSTEM (HFACS) APPROACH AT HOSPITAL “X” IN 2024

ABSTRAK ANALISIS STRATEGI PENURUNAN KEJADIAN MEDICATION ERROR DENGAN PENDEKATAN HUMAN FACTOR ANALYSIS AND CLASSIFICATION SYSTEM (HFACS) DI RUMAH SAKIT “X” TAHUN 2024 Luluk Kumala Kafbiyah1, Noer Bahry Noor2, Irwandy3, A. Indahwaty Sidin4, Herlina5, Khalid Saleh6 Latar Belakang. Medication error sering terjadi, sehingga dibutuhkan alat analisis yang sistematis untuk mengurangi terjadinya kesalahan tersebut. Tujuan. Memformulasikan rekomendasi kejadian medication error menggunakan pendekatan HFACS di Rumah Sakit X Balikpapan. Metode. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Informan dipilih secara purposive sampling yaitu dipilih tenaga kesehatan yang terlibat dalam Kejadian Tidak Diharapkan Medication Error. Sebelas medication error dievaluasi kembali oleh praktisi kesehatan yang terlibat dalam kesalahan tersebut yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat, dan bidan. Kuisioner HFACS yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang telah diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat dalam penelitian. Hasil. Hasil analisis menunjukkan faktor penyebab medication error dengan pendekatan HFACS pada tahap prescribing, transcribing, administration dan dispensing adalah tindakan tidak aman, persyaratan tindakan tidak aman, pengawasan tidak aman dan pengaruh organisasi; Dari faktor tersebut kemudian didapatkan akar - akar penyebab masalah. Dan setelah dilakukan Diskusi Kelompok Terarah (DKT), penelitian memberikan formulasi rekomendasi penurunan kejadian medication error dengan pendekatan sistem yaitu struktur, proses dan outcome. Kesimpulan. Rekomendasi penurunan kejadian Medication Error dengan outcome jangka pendek dan jangka panjang. Outcome jangka pendek adalah menurunkan frekuensi medication error dengan peningkatan kepatuhan prosedur, monitoring dan evaluasi. Outcome jangka panjang adalah reduksi medication error dengan sistem informasi dan teknologi berbasis Artificial Intelegensi, perbaikan sarana dan infrastruktur teknologi, penilaian dampak ekonomi terhadap medication error serta supervisi klinis berkelanjutan.