ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN ORGANISASI DALAM PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI RSUD HAJI KOTA MAKASSAR = ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING ORGANIZATIONAL READINESS IN THE IMPLEMENTATION OF ELECTRONIC MEDICAL RECORDS AT RSUD HAJI KOTA MAKASSAR

ZULKARNAIN WAHID DANGKENG. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Organisasi Dalam Penerapan Rekam Medis Elektronik Di RSUD Haji Kota Makassar (Dibimbing oleh Irwandy dan Indrabayu) Latar Belakang. Rekam medis elektronik (RME) merupakan salah satu bentuk penerapan teknologi informasi pada layanan kesehatan yang mulai diterapkan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun RME memiliki banyak manfaat, dalam beberapa kondisi implementasi RME masih dianggap cukup sulit. Kesiapan organisasi dianggap menjadi penentu keberhasilan perubahan dalam proses transformasi organisasi. Tujuan. Menganalisis pengaruh vision clarity, change appropriateness, change efficacy, organizational history of change, top management support, presence of project champion, organizational history of change, organizational conflict & politics, organizational flexibility, dan self-efficacy terhadap kesiapan organisasi dalam menerapkan rekam medis elektronik. Metode. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional melibatkan 172 responden yang dipilih melalui Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, lalu dilakukan uji chi-square dan regresi logistik menggunakan bantuan aplikasi komputer. Hasil. Tingkat kesiapan organisasi dalam penelitian ini adalah 56,4%. change appropriateness dan organizational history of change secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesiapan organisasi dalam penerapan RME. Organizational history of change memiliki pengaruh terbesar dengan nilai koefisien 1.638 (p-Value 0,000), sedangkan change appropriateness menunjukkan nilai koefisien sebesar 1.490 (p-Value 0,000). Kedua variabel ini memiliki nilai koefisien positif yang berarti memiliki pengaruh yang searah terhadap kesiapan organisasi. Kesimpulan. Penerapan RME di RSUD Haji Kota Makassar menunjukkan tingkat kesiapan moderat dan masih perlu ditingkatkan. Organizational history of change dan change appropriateness merupakan faktor kunci dalam medorong tingkat kesiapan organisasi. Peningkatan dalam aspek tersebut, disertai dengan penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas komunikasi dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan terkait RME, diperlukan untuk mengoptimalkan tingkat kesiapan organisasi.