Arief, Haafidzah (2025) ANALISIS FAKTOR BUDAYA TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS TYPE II DI KAWASAN ADAT AMMATOA KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA = ANALYSIS OF CULTURAL FAKTORS ON THE INCIDENCE OF TYPE II DIABETES MELLITUS IN THE AMMATOA KAJANG TRADITIONAL AREA OF BULUKUMBA REGENCY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48848/1.hassmallThumbnailVersion/K012231043-.jpg)

K012231043-.jpg
Download (485kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
K012231043-1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
K012231043-dp.pdf
Download (249kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
K012231043-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 February 2027.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) adalah penyakit degeneratif dengan prevalensi yang meningkat, sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan budaya. Tujuan. Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor budaya terhadap kejadian DMT2 di kawasan Adat Ammatoa Kajang. Metode. menggunakan Observasional Analitic dengan desain Case Control yang melibatkan 129 responden dengan rasio 1:2 (43 kasus dan 86 kontrol). Hasil. Analisis univariat menunjukkan bahwa proporsi kasus tertinggi terjadi pada responden perempuan (70,54%), sebagian besar pada kelompok usia 51-60 tahun (37,98%) dan berpendidikan rendah (66,67% tidak sekolah). Pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 66 orang (51,16%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa kejadian Diabetes Melitus tipe 2 secara signifikan berhubungan dengan pola makan tradisional (P=0,0000; COR 12,12), konsumsi tuak (P=0,0001; COR 4,58), kebiasaan menghisap tembakau (P=0,0059; COR 2,99), dan literasi kesehatan (P=0,0000; COR 8,53). Sebaliknya, riwayat keluarga (P=0,375; COR 2,08) menunjukkan korelasi yang tidak signifikan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2. Analisis multivariat mengidentifikasi pola makan tradisional sebagai faktor risiko utama (AOR 9,71; 95%CI 3,457-27,265), dengan probabilitas 74,11% untuk kejadian Diabetes Melitus tipe 2. Kesimpulan. Pola makan tradisional secara signifikan memengaruhi kejadian Diabetes Melitus tipe 2, sehingga memerlukan intervensi berbasis budaya untuk mengurangi meningkatnya prevalensi penyakit ini dalam komunitas Ammatoa Kajang.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Diabetes Melitus Tipe 2, Komunitas Ammatoa Kajang, Faktor Budaya, dan kasus-kontrol. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 06:19 |
Last Modified: | 01 Sep 2025 06:19 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48848 |