PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA PUTRI KOMUNITAS ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR = FREE SEXUAL BEHAVIOR OF ADOLESCENT GIRLS AMONG STREET CHILDREN COMMUNITY IN MAKASSAR CITY

Latar Belakang. Sebagai kota yang sedang berkembang di Indonesia, Makassar menghadapi berbagai permasalahan, dengan salah satu isu yang menonjol adalah perilaku seks bebas. Situasi ini khususnya berdampak pada remaja putri yang hidup di jalanan, di mana mereka menghadapi kesulitan dalam mengakses kebutuhan dasar seperti pendidikan, pelayanan kesehatan dan jaminan keamanan. Kondisi rentan ini berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang, termasuk munculnya kerentanan perilaku seks bebas di kalangan remaja putri yang hidup di jalanan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam mengenai perilaku seks bebas remaja putri komunitas anak jalanan di Kota Makassar. Metode. Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini melibatkan remaja putri anak jalanan berusia 14-18 tahun sebagai informan utama, direkrut menggunakan Snowball Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif tematik. Hasil. Penelitian mengidentifikasi perilaku seks bebas remaja putri tentang seksualitas di kalangan teman sebaya menggunakan keterbukaan komunikasi menjadi sumber informasi, tekanan teman sebaya, kondisi keluarga yang kurang memberikan pendidikan seksual, kemudahan akses media sosial terhadap konten seksual, adanya adopsi budaya masyarakat tertentu yang menciptakan masalah internal, serta tekanan hubungan dan pengalaman seksual yang menjadi faktor penting membentuk perilaku seks bebas remaja putri di komunitas anak jalanan. Pengungkapan adanya kerentanan remaja dalam menghadapi tekanan dari berbagai konteks hubungan dengan lingkungan sosialnya. Kesimpulan. Kombinasi berbagai faktor sosial dan lingkungan menciptakan situasi yang menempatkan remaja putri di komunitas anak jalanan pada posisi rentan dalam hal perilaku seksual, yang menunjukkan perlunya pendekatan dalam pemahaman dan pendidikan seksual kepada remaja putri yang melibatkan berbagai peran dalam lingkungan termasuk keluarga, teman sebaya, lembaga sosial, tenaga kesehatan dan pemerintah.