HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMAN 1 KOLAKA UTARA, SULAWESI TENGGARA = THE RELATIONSHIP BETWEEN MENTAL HEALTH AND SMOKING BEHAVIOR OF ADOLESCENT IN SMAN 1 NORTH KOLAKA, SOUTHEAST SULAWESI


Ikrah, Ikrah (2025) HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMAN 1 KOLAKA UTARA, SULAWESI TENGGARA = THE RELATIONSHIP BETWEEN MENTAL HEALTH AND SMOKING BEHAVIOR OF ADOLESCENT IN SMAN 1 NORTH KOLAKA, SOUTHEAST SULAWESI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012222017-.jpg

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012222017-1-2.pdf

Download (953kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012222017-dp.pdf

Download (487kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012222017-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 February 2027.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

IKRAH. Hubungan Kesehatan mental dengan perilaku merokok pada remaja di SMAN 1 Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (dibimbing oleh Indra Fajarwati Ibnu dan Shanti Riskiyani). Latar Belakang. Perilaku merokok di kalangan remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor psikososial, termasuk kesehatan mental. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022 melaporkan bahwa teridentifikasi remaja berumur 10-17 tahun yang mengalami anxiety sebanyak (26,7%), depresi (5,3%), gangguan perilaku (2,4%), PTSD (1,8%) serta ADHD atau hiperaktivitas (10,6%). Tujuan. Menganalisis hubungan kesehatan mental dengan perilaku merokok remaja di SMAN 1 Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang melibatkan 200 siswa laki-laki berusia 15-18 tahun yang diidentifikasi sebagai perokok menggunakan kuisioner skrining perilaku merokok. Kesehatan mental dinilai menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ), yang mengevaluasi perilaku prososial , gejala emosional, masalah perilaku , hiperaktivitas, dan hubungan dengan teman sebaya. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Hasil. Mayoritas sampel penelitian berusia 15-17 tahun, dengan distribusi tertinggi pada usia 17 tahun (33,5%), berasal dari kelas 3 (34,5%), dan memiliki orang tua yang bekerja sebagai petani (48,5%). Analisis hubungan menunjukkan bahwa perilaku prososial, gejala emosional, masalah perilaku, hiperaktivitas, dan pengaruh teman sebaya secara signifikan mempengaruhi perilaku merokok remaja, dengan perilaku prososial dan masalah perilaku menjadi faktor dominan. Variabel-variabel ini bersama-sama berkontribusi 38,8% terhadap perilaku merokok, perilaku prososial (β=0,424, p=0,000), masalah perilaku (β=0,314, p=0,000), dan hiperaktivitas (β=0,106, p=0,013) memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan risiko merokok. Kesimpulan. Kesehatan mental secara signifikan mempengaruhi perilaku merokok remaja, dengan perilaku prososial dan masalah perilaku menjadi faktor dominan. Hasil penelitian ini memperlihatkan pentingnya intervensi kesehatan mental dalam mencegah perilaku merokok di kalangan remaja.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Kesehatan mental, perilaku merokok, remaja, perilaku prososial, masalah perilaku.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 01 Sep 2025 03:46
Last Modified: 01 Sep 2025 03:46
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48834

Actions (login required)

View Item
View Item