Insani, Aulia Nur (2025) IDENTIFIKASI BAKTERI PATOGEN PADA DEPOT AIR ISI ULANG DI PULAU PULAU KECIL KOTA MAKASSAR = Identification of Pathogenic Bacteria in Refilled Drinking Water Station on Small Islands in Makassar City. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48813/1.hassmallThumbnailVersion/K011211022-.png)

K011211022-.png
Download (566kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
K011211022-1-2.pdf
Download (526kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
K011211022-dp.pdf
Download (235kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
K011211022-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 12 March 2027.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Tingginya permintaan akan air minum mendorong popularitas konsumsi Air Minum Isi Ulang (AMIU). Namun, dari segi kualitas, air dari depot belum tentu terjamin kebersihannya karena berisiko terkontaminasi bakteri. Konsumsi air yang telah terkontaminasi dapat berdampak buruk bagi kesehatan, karena dapat menjadi media penyebaran berbagai penyakit yang berasal dari air. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2020, penggunaan air minum isi ulang secara nasional meningkat menjadi 19,06% di daerah perdesaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri patogen pada depot air isi ulang yang beroperasi di Pulau Kodingareng Lompo, Pulau Barrang Caddi, dan Pulau Lae-Lae, Kota Makassar. Metode: Penalitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan deskriptif. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa empat dari enam depot yang berada pada ketiga pulau tersebut terkontaminasi oleh bakteri patogen total coliform dan Escherichia Coli (e.coli). Empat dari enam depot tersebut terkontaminasi bakteri total coliform dengan jumlah bakteri yang bervariasi dari 2 – 243. Depot yang memiliki jumlah bakteri coliform tertinggi yakni depot E1 dengan jumlah 243 dan depot dengan jumlah bakteri total coliform terendah yakni depot B1 dan G1 yang tidak memiliki bakteri total coliform. Satu dari enam depot tersebut terkontaminasi bakteri e.coli yakni pada depot E1 dengan jumlah bakteri sebesar 11. Keempat depot yang terkontaminasi tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 43 Tahun 2014 terkait aspek lokasi bangunan, peralatan depot, serta higiene dan sanitasi penjamah depot, dengan nilai kelayakan kurang dari 70%. Kesimpulan: Seluruh depot menggunakan sumur bor dan metode reverse osmosis untuk pengolahan air, namun beberapa depot tetap terkontaminasi bakteri total coliform dan E. coli, dengan faktor lokasi, peralatan, serta higiene dan sanitasi penjamah yang tidak memenuhi syarat berkontribusi terhadap kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, Pemilik depot yang belum memenuhi standar kelayakan harus lebih memperhatikan aspek lokasi, peralatan, serta higiene dan sanitasi karena dapat memengaruhi keberadaan bakteri patogen dalam air. Filter air perlu dibersihkan secara berkala, yaitu dua kali per bulan untuk produksi 50–100 galon per hari dan setiap minggu untuk produksi di atas 100 galon per hari.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kontaminasi, bakteri patogen, depot air isi ulang |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 02:53 |
Last Modified: | 01 Sep 2025 02:53 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48813 |