Zahrah, Abnia Misliah (2025) Gambaran Tradisi Budaya Merariq Kodeq (Pernikahan Dini) Kaitannya dengan Kejadian Stunting pada Masyarakat Suku Sasak di Kecamatan Sukamulia Lombok Timur = Description of the Cultural Tradition of Merariq Kodeq (Early Marriage) and Its Association with Stunting Incidence Among the Sasak Ethnic in Sukamulia District East Lombok. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48802/1.hassmallThumbnailVersion/K011201058-.jpg)

K011201058-.jpg
Download (374kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
K011201058-1-2.pdf
Download (337kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
K011201058-dp.pdf
Download (112kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
K011201058-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 28 February 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Merariq Kodeq yang dalam budaya Sasak dikenal sebagai pernikahan dini menjadi salah satu faktor yang mendukung terjadinya pernikahan pada usia muda. Fenomena ini umumnya melibatkan anak-anak usia sekolah. Dalam perspektif kesehatan, ini kemudian berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kesehatan reproduksi, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada permasalahan kesehatan anak yang akan dilahirkan yang dimana berisiko akan terjadinya stunting. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tradisi budaya Merariq Kodeq kaitannya dengan kejadian stunting pada masyarakat Suku Sasak di Kecamatan Sukamulia Lombok Timur. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Rapid Ethnographic Assessment Procedure (REAP) melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan informan berupa purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis tema budaya. Hasil: Tradisi Merariq Kodeq di Kecamatan Sukamulia menunjukkan bahwa tekanan sosial dan norma budaya yang mendukung pernikahan dini berdampak negatif pada kesiapan fisik dan psikologis pasangan muda, sehingga meningkatkan risiko stunting pada anak. Faktor budaya yang mengakar dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak tradisi ini memperburuk kesehatan dan perkembangan anak. Selain itu, status ekonomi yang rendah membatasi kemampuan pasangan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, memperkuat keterkaitan antara Merariq Kodeq dan kejadian stunting. Kesimpulan: Praktik Merariq Kodeq dipengaruhi oleh aspek sosial, norma budaya yang kuat, dan kondisi ekonomi keluarga yang lemah. Ketidakmatangan fisik maupun psikis berkontribusi pada kurang optimalnya asupan gizi dan pola asuh anak. Adanya dukungan sosial melanjutkan tradisi memperburuk situasi ini, sementara aspek ekonomi seperti pendapatan rendah dan beban tanggungan keluarga memperparah risiko terjadinya stunting pada anak.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya Lokal; Merariq Kodeq; Pernikahan Dini; Stunting |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 01:45 |
Last Modified: | 01 Sep 2025 01:45 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48802 |