JUNAID, MUHAMMAD (2025) EFEK REPETITIVE TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION (rTMS) TERHADAP RASIO DELTA THETA ALPHA BETA (DTABR) DAN MONTREAL COGNITIVE ASSESMENT VERSI INDONESIA (MoCA-INA) PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN GANGGUAN KOGNITIF = EFFECTS OF REPETITIVE TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION (rTMS) ON DELTA THETA ALPHA BETA RATIO (DTABR) AND MONTREAL COGNITIVE ASSESSMENT INDONESIAN VERSION (MoCA-INA) RESULTS IN ISCHEMIC STROKE PATIENTS WITH COGNITIVE IMPAIRMENT. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48787/1.hassmallThumbnailVersion/C155211006-Cover.jpg)

C155211006-Cover.jpg
Download (471kB) | Preview
![[thumbnail of Bab1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C155211006-1-2(FILEminimizer).pdf
Download (529kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C155211006-dp(FILEminimizer).pdf
Download (804kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C155211006-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 13 March 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Gangguan fungsi kognitif pascastroke iskemik seri ng kali menghambat kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari hari dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) merupakan suatu teknik non invasif dengan menggunakan medan magnet yang dapat menginduk si neuroplastisitas dan meningkatkan fungsi kognitif. Penggunaan delta theta alpha beta ratio (DTABR) dan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA INA) dapat memberikan evaluasi yang komprehensif dalam menilai efektivitas rTMS dalam meningkatkan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest posttest control group design pada pasien stroke iskemik dengan gangguan fungsi kognitif, dibagi menjadi kelompok perlakuan yang mendapatkan stimulasi rTMS dan kelompok kontrol dengan sham rTMS. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada bulan Agustus 2024 sampai dengan Desember 2024. Parameter yang diukur sebelum dan sesudah dilakukan rTMS dan sham rTMS me liputi perubahan DTABR untuk melihat rasio gelombang otak pada rekaman quantitative electroencephalography (qEEG) dan MoCA INA untuk menilai fungsi kognitif. Hasil. Sebanyak 30 subjek direkrut dan dibagi sama rata menjadi 15 subjek perlakuan dan 15 subjek kontrol. Terdapat perubahan nilai DTABR yang bermakna secara statistik pada kelompok perlakuan setelah stimulasi rTMS (p = 0,005) dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah dilakukan sham rTMS (p = 0,591). Terdapat pula perubahan skor MoCA INA yang berma kna pada kelompok perlakuan setelah dilakukan rTMS (p = 0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,380). Perubahan (delta) skor MoCA INA lebih tinggi (p = 0,011) dibandingkan perubahan DTABR (p = 0,038). Kesimpulan. Stimulasi rTMS memiliki efek sig nifikan dalam menurunkan nilai DTABR dan meningkatkan skor MoCA INA pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan sham rTMS pada kelompok kontrol pada pasien stroke iskemik dengan gangguan kognitif.
Keyword : stroke iskemik, gangguan kognitif, rTMS, rTMS semu, DTABR, MoCA INA.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ischemic stroke, cognitive impairment, rTMS, sham rTMS, DTABR, MoCA INA. |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Saraf |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 29 Aug 2025 07:25 |
Last Modified: | 29 Aug 2025 07:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48787 |