Efektivitas Pemberian Tamsulosin terhadap Derajat Peradangan Mukosa Kandung Kemih pada Pasien setelah Pemasangan Stent Ureter = Effectiveness of Tamsulosin Administration on the Degree of Bladder Mucosal Inflammation in Patients Following Ureteral Stent Placement


LIMBONGAN, JUWITA DEWI PRATIWI (2024) Efektivitas Pemberian Tamsulosin terhadap Derajat Peradangan Mukosa Kandung Kemih pada Pasien setelah Pemasangan Stent Ureter = Effectiveness of Tamsulosin Administration on the Degree of Bladder Mucosal Inflammation in Patients Following Ureteral Stent Placement. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C045201006-Cover.png

Download (199kB) | Preview
[thumbnail of Bab1-2] Text (Bab1-2)
C045201006-1-2(FILEminimizer).pdf

Download (261kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C045201006-dp(FILEminimizer).pdf

Download (86kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C045201006-full(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 29 August 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Stent ureter adalah alat yang digunakan untuk memfasilitasi aliran urine dari ginjal ke kandung kemih saat terjadi obstruksi. Metode ini sederhana dan efektif untuk drainase ureter, mempertahankan fungsi ginjal, menjaga patensi lumen ureter, serta membantu identifikasi ureter selama operasi. Namun, stent ureter juga memiliki beberapa efek samping, yang secara kolektif dikenal sebagai Stent-Related Syndrome (SRS), termasuk gejala saluran kemih bawah (Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS), nyeri saat buang air kecil, dan bahkan disfungsi seksual, yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas tamsulosin dalam mengurangi derajat peradangan mukosa kandung kemih pada pasien setelah pemasangan stent ureter. Sebuah studi eksperimental sejati dengan desain kelompok kontrol acak pra-pasca dilakukan pada pasien pria dan wanita yang menjalani pemasangan stent ureter. Sampel penelitian terdiri dari semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dipilih menggunakan metode pengambilan sampel acak berurutan double-blind. Data diuji dan dianalisis secara duplikat. Sebanyak 27 pasien berusia 21–67 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini, dengan mayoritas adalah pria (66,7%). Sebagian besar subjek memiliki status gizi yang baik, terutama pada kelompok yang menerima 0,4 mg tamsulosin (59,2%). Mayoritas pasien adalah ibu rumah tangga atau wiraswasta. Kelompok etnis Bugis mendominasi partisipan. Perubahan histopatologis setelah pemasangan stent menunjukkan peradangan grade 3 pada 22,2% subjek dan grade 4 pada 33,3%. Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,05) pada nilai Kuesioner Skor Gejala Kemih (Urinary Symptom Score Questionnaire/USSQ) dalam kelompok tamsulosin, menunjukkan perbaikan gejala LUTS. Perbedaan signifikan ini tetap konsisten pada domain gejala kemih USSQ, dievaluasi setiap minggu dari minggu pertama hingga keenam. Pemberian 0,4 mg tamsulosin secara signifikan mengurangi peradangan mukosa kandung kemih dan gejala LUTS pada pasien setelah pemasangan stent ureter. Sebaliknya, kelompok plasebo tidak menunjukkan perbaikan signifikan dalam peradangan atau gejala LUTS, dengan beberapa kasus menunjukkan perburukan peradangan mukosa. Kata Kunci: Derajat Peradangan, Tamsulosin, Stent Ureter.

Kata Kunci: Derajat Peradangan, Tamsulosin, Stent Ureter.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Degree of inflammation, Tamsulosin, Ureteral stent.
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Bedah
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 29 Aug 2025 05:19
Last Modified: 29 Aug 2025 05:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48762

Actions (login required)

View Item
View Item