KARAKTERISTIK SIFAT OPTIKAL DAN MORFOLOGI EDIBLE FILM SODIUM ALGINAT, GUM ARABIC DAN GLUTEN DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL DAN SORBITOL = CHARACERISTICS OF OPTICAL PROPERTIES AND MORPHOLOGY OF EDIBLE FILM FROM SODIUM ALGINATE, GUM ARABIC AND GLUTEN WITH THE ADDITION OF GLYCEROL AND SORBITOL

NUR HALIZA (NIM G031 19 1051). Karakeristik Sifat Optikal dan Morfologi Edible film Sodium Alginat, Gum arabic dan Gluten dengan Penambahan Gliserol dan Sorbitol. Dibimbing oleh ADIANSYAH SYARIFUDDIN dan MUSPIRAH DJALAL. Latar Belakang. Kemasan plastik merupakan salah satu jenis kemasan yang paling populer namun berbahaya bagi kesehatan dan berbahaya bagi lingkungan. Penggunaan edible film merupakan salah satu alternatif yang mudah terdegradasi dan aman dikonsumsi. Edible film menggunakan sodium alginat dan gum arabic yang tahan lemak dan minyak serta dapat mengatur kelembaban, protein berupa gluten untuk meningkatkan viskositas, elastisitas dan emulsifikasi serta plasticizer seperti gliserol dan sorbitol yang mengurangi tingkat keretakan dan kerapuhan. Pengujian optikal dan morfologi dilakukan untuk mengetahui efektivitas edible fim yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghasilkan edible film berbasis sodium alginat, gum arabic dan gluten dengan penambahan sorbitol dan gliserol dan untuk menginvestigasi pengaruh konsentrasi plasticizer terhadap karakteristik sifat optikal dan morfologi edible film. Metode penelitian ini yaitu pembuatan edible film dengan perbedaan konsentrasi sorbitol dan gliserol serta pengujian optikal dan morfologi edible film. Hasil, warna, sorbitol berpengaruh signifikan terhadap nilai a* dan b*, dengan konsentrasi sorbitol 4% menghasilkan nilai a* tertinggi (-4,51) dan nilai b* tertinggi (14,96), menunjukkan dominasi warna merah dan kuning. Sedangkan, gliserol berpengaruh signifikan terhadap nilai a*, dengan konsentrasi 6% nilai a* terendah (-6,42), menunjukkan warna yang lebih hijau. Namun, variasi konsentrasi sorbitol dan gliserol tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai L*. Transparansi, baik sorbitol maupun gliserol berpengaruh signifikan, dengan konsentrasi sorbitol dan gliserol 2% menghasilkan transparansi tertinggi (20,88 dan 17,85). FTIR, konsentrasi 4% pada perlakuan sorbitol dan konsentrasi 2% pada perlakuan gliserol memberikan hasil terbaik dengan intensitas terendah dan bilangan gelombang yang rendah hingga tinggi. SEM konsentrasi 6% pada perlakuan sorbitol dan konsentrasi 2% pada perlakuan gliserol merupakan perlauan terbaik dengan permukaan lebih halus dan padat serta agregat lebih merata. Kata Kunci : Edible film, hidrokoloid, optikal, morfologi, plasticizer