PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI PADA SEXING SPERMATOZOA DENGAN METODE SEDIMENTASI PUTIH TELUR BEBEK TERHADAP MOTILITAS, VIABILITAS DAN ABNORMALITAS SEMEN SAPI SIMMENTAL (Bos taurus) = THE EFFECT OF CENTRIFUGATION TIME ON SEXING SPERMATOZOA USING DUCK EGG WHITE SEDIMENTATION METHOD ON MOTILITY, VIABILITY AND ABNORMAITIES OF SIMMENTAL BEEF SEMEN (BOS TAURUS).

Latar Belakang. Permintaan daging sapi di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik terus mengalami peningkatan hingga saat ini, namun tidak diimbangi dengan suplai daging sapi yang mencukupi. Kondisi ini memberikan peluang bagi peternak sapi untuk menerapkan teknologi reproduksi. Salah satu teknologi reproduksi yang dapat diterapkan ialah sexing spermatozoa. Metode sexing ini memerlukan waktu yang tepat saat proses sentrifugasi untuk mendapatkan kualitas spermatozoa yang baik. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama sentrifugasi pada sexing spermatozoa terhadap motilitas, viabilitas dan morfologi semen sapi Simmental (Bos taurus), serta kualitas spermatozoa hasil sexing dengan metode sedimentasi putih telur bebek. Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris. Pembuatan pengencer terlebih dahulu dilakukan, dilanjutkan dengan penampungan semen sapi Simmental, membuat medium sexing, proses sexing dengan perlakuan sentrifugasi 5 menit, 10 menit dan 15 menit, terakhir dilakukan evaluasi motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa hasil sexing. Analisis data dilakukan dengan analisis sidik ragam untuk melihat ada tidaknya pengaruh lama waktu sentrifugasi terhadap kualitas spermatozoa. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh (p>0,05) lama waktu sentrifugasi terhadap motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa sapi Simmental. Kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Waktu sentrifugasi terbaik yang dapat digunakan pada metode sexing spermatozoa dengan metode sedimentasi albumin telur bebek yaitu 5 menit. Berdasarkan data yang diperoleh, lama sentrifugasi 5 menit memiliki motilitas dan viabilitas yang lebih tinggi, serta abnormalitas lebih rendah dibandingkan lama sentrifugasi 10 menit dan 15 menit. Namun, baik lama sentrifugasi 10 menit dan 15 menit masih dapat digunakan pada metode sexing karena kualitas spermatozoa yang dihasilkan masih pada ambang batas normal.

Keyword : Kualitas spermatozoa, Sentrifugasi, Sexing spermatozoa, Telur bebek.