Korelasi Sifat Kimia dan Mineral Tanah terhadap Potensi Pengembangan Tanaman Pangan di Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng = Correlation of Soil Chemical and Mineral Properties with Potential Food Crop Development in Bantaeng District, Bantaeng Regency


SYARIP, JUMRIAH (2025) Korelasi Sifat Kimia dan Mineral Tanah terhadap Potensi Pengembangan Tanaman Pangan di Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng = Correlation of Soil Chemical and Mineral Properties with Potential Food Crop Development in Bantaeng District, Bantaeng Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
G051211060-m71cQzWwbVHitDyr-20250317154530.jpg

Download (403kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
G051211060-o8uJAjEvtqpSgWKI-20250317154530.pdf

Download (291kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
G051211060-JtThsZWIfP7zmVjH-20250317154530.pdf

Download (59kB)
[thumbnail of Fulltext] Text (Fulltext)
G051211060-8eDMiPHno0m5VRWZ-20250317154530.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 January 2027.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Mineral yang terkandung di dalam tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sifat kimia tanah dan penentu potensi kesuburan tanah dalam menyediakan unsur hara. Tujuan. Untuk mengidentifikasi mineral mudah lapuk dan mengetahui korelasi antara karakteristik sifat kimia dan mineral tanah terhadap potensi kesuburan tanaman pangan di Kabupaten Bantaeng. Metode. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling yang mewakili masing-masing penggunaan lahan sawah dan jagung. Analisis tanah meliputi KTK dan kejenuhan basa dengan metode titrasi amonium asetat, dan pH tanah. Analisis mineral tanah dilakukan dengan identifikasi sayatan tipis dengan metode Kerr dan uji korelasi dengan metode Pearson. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah berada pada kategori agak masam hingga netral 5,58-6,75, KTK tanah sedang hingga tinggi 17,63-25,35 cmol/kg, dan KB dengan kategori rendah 21-36%. Kandungan mineral mudah lapuk pada bahan induk berada pada kisaran 20-40% dengan kelimpahan mineralnya cukup hingga cukup banyak sedangkan pada tanah rata-rata kelimpahan mineralnya cukup yaitu 16,9%. Mineral mudah lapuk yang teridentifikasi berpotensi membawa unsur hara Ca, Mg, Na, dan K, yaitu mineral piroksen, biotit, amphibol, dan plagioklas. Uji korelasi menunjukkan bahwa mineral mudah lapuk pada tanah berkorelasi kuat dengan pH dan KTK dengan nilai 0,64, dan korelasi sangat lemah pada KB dengan nilai 0,21. Korelasi negatif kategori sedang antara mineral pada bahan induk dengan KB dengan nilai -0,35. Kesimpulan. Mineral mudah lapuk yang teridentifikasi adalah mineral piroksen, amphibol, biotit dan plagioklas. Mineral mudah lapuk di dalam tanah memiliki korelasi positif terhadap sifat kimia tanah sedangkan bahan induk memiliki korelasi negatif terhadap kejenuhan basa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Jagung, Mineral Lapuk, Padi, Unsur Hara, Sayatan Tipis,
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 28 Aug 2025 03:15
Last Modified: 28 Aug 2025 03:15
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48693

Actions (login required)

View Item
View Item