NELAYAN BUBU TRADISIONAL BANGKURUNG BANGGAI LAUT: STUDI TENTANG ALAT TANGKAP IKAN LAUT RAMAH LINGKUNGAN = TRADITIONAL BANGGAI SEA FISH FISHERMEN: A STUDY ON ENVIRONMENTALLY FRIENDLY MARINE FISH CATCHING TOOLS


NDIBA, ADIWIJAYA SY. (2025) NELAYAN BUBU TRADISIONAL BANGKURUNG BANGGAI LAUT: STUDI TENTANG ALAT TANGKAP IKAN LAUT RAMAH LINGKUNGAN = TRADITIONAL BANGGAI SEA FISH FISHERMEN: A STUDY ON ENVIRONMENTALLY FRIENDLY MARINE FISH CATCHING TOOLS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
E042222020-53WmwfcIjnsv2qHr-20250302171437.jpg

Download (365kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
E042222020-1-2.pdf

Download (173kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
E042222020-dp.pdf

Download (71kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
E042222020-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 February 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

ADIWIJAYA SY. NDIBA. Nelayan Bubu Tradisional Bangkurung Banggai Laut: Studi tentang Alat Tangkap Ikan Laut Ramah Lingkungan (Dibimbing oleh Munsi Lampe). Alat tangkap berupa bubu bambu menjadi warisan budaya masyarakat Pulau Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengetahuan bubu, praktik penggunaan bubu dan faktor penghambat serta pendukung bagi kelestarian bubu di Pulau Bangkurung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dilaksanakan pada 10 Juni – 25 Juni 2024 di Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut, tepatnya di Desa Lantibung, Desa Mbeleang dan Desa Lalong, menggunakan 18 informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, umumnya nelayan membuat sendiri bubu bambu meskipun ada juga sebagian yang membelinya dengan pertimbangan efisiensi waktu. Bubu dibuat menggunakan bambu yang tersedia di kawasan hutan yang ada di Pulau Bangkurung. Kedua, penggunaan bubu dalam menangkap ikan tidak butuh tenaga yang besar. Ketiga, sejumlah faktor yang mendukung dalam keberlanjutan alat tangkap bubu ini adalah bentuknya yang sederhana dan mudah dibuat, ramah lingkungan, hasil tangkapan lebih banyak, lebih laku di pasaran, serta adanya keinginan masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan bubu sebagai bagian dari kearifan lokal, serta kebijakan pemerintah yang memihak. Keempat, sejumlah faktor penghambat keberlanjutan penggunaan bubu bambu adalah perubahan iklim, degradasi lingkungan, urbanisasi, praktik destructive fishing berupa penggunaan bom ikan, serta tak ada regenerasi.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: bubu, alat tangkap, nelayan
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 28 Aug 2025 01:58
Last Modified: 28 Aug 2025 01:58
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48681

Actions (login required)

View Item
View Item