Hisayni, Hisayni (2025) RITUAL SASAMPE PADA PETANI UBI BANGGAI DI KELURAHAN DODUNG, KABUPATEN BANGGAI LAUT = SASAMPE RITUAL FOR BANGGAI YUMBER FARMERS IN DODUNG DISTRICT, BANGGAI SEA DISTRICT. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48680/1.hassmallThumbnailVersion/E042222018-3NLpUGXkF7ItBZ5w-20250308142144.jpg)

E042222018-3NLpUGXkF7ItBZ5w-20250308142144.jpg
Download (345kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
E042222018-1-2.pdf
Download (290kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
E042222018-dp.pdf
Download (92kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
E042222018-full.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 February 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
HISAYNI (E042222018). Ritual Sasampe pada Petani Ubi Banggai Di Kelurahan Dodung, Kabupaten Banggai Laut. (Dibimbing oleh Ahmad Ismail). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosesi dan makna simbolik ritual sasampe yang dilaksanakan di Kelurahan Dodung, Kabupaten Banggai Laut. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriftip, dilaksanakan di Kelurahan Dodung, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, pada 1 Juni-15 Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tahun masyarakat Banggai melakukan ritual sasampe, yang selalu dilakukan di bulan Agustus. Ritual ini berlangsung selama tiga hari dimulai dengan ritual membawa ubi dan hasil panen lainnya, beserta hewan ternak dari Desa Tonuson di Kabupaten Banggai Kepulauan ke Kelurahan Dodung Banggai Laut tempat dilaksanakannya ritual. Sasampe awalnya hanya merupakan tradisi untuk perayaan panen ubi banggai, namun seiring waktu menjadi perayaan untuk panen-panen lainnya. Ritual sasampe memiliki sejumlah makna simbolik terkait kohesi sosial, seperti bentuk rasa syukur kepada Tuhan, leluhur dan alam atas limpahan panen, semangat saling berbagi, gotong royong dan memperkuat silaturahmi, serta sebagai upaya menjaga keseimbangan alam. Dalam sudut pandang agama, ritual sasampe secara langsung merepresentasikan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas panen yang melimpah dan adanya harapan akan terus berlanjut hingga tahun mendatang. Sementara dari sudut pandang kepercayaan merepresentasikan penghormatan pada leluhur yang direpresentasikan oleh bentuk ubi yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai ‘bagian tubuh manusia’ berdasar pada mitos-mitos penciptaan awal ubi banggai ini, sekaligus sebagai ungkapan penghormatan terhadap leluhur.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sasampe, ritual panen, kohesi sosial |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 28 Aug 2025 01:57 |
Last Modified: | 28 Aug 2025 01:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48680 |