HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD DAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2022-2023 = RELATIONSHIP BETWEEN PREGNANT WOMEN'S NUTRITIONAL STATUS AND THE INCIDENCE OF LOW BIRTH WEIGHT IN DAYA HOSPITAL, MAKASSAR CITY IN 2022-2023

ABSTRAK v FURQAN RADING AHMAD. HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD DAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2022-2023 (dibimbing oleh Prof. dr. A. Dwi Bahagia Febriani, Ph.D., Sp.A(K)) Latar belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah indikator penting kesehatan maternal yang berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas neonatal. Di Indonesia, prevalensi BBLR mencapai 6,8%, dengan variasi signifikan antar provinsi. Status gizi maternal, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT) pra-hamil, pertambahan berat badan, dan Lingkar Lengan Atas (LILA), memiliki peran besar dalam pencegahan BBLR. Penelitian sebelumnya terbatas pada satu indikator gizi, padahal penilaian gizi yang komprehensif diperlukan. RSUD Daya Makassar, sebagai rumah sakit rujukan, belum memiliki kajian sistematis mengenai hubungan status gizi ibu dengan kejadian BBLR. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara status gizi ibu hamil dan kejadian BBLR di RSUD Daya Makassar untuk pengembangan strategi pencegahan yang lebih efektif. Tujuan: Menganalisis hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSUD Daya Kota Makassar tahun 2022-2023. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Desain ini dipilih untuk mengidentifikasi hubungan antara status gizi ibu hamil dan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan menggunakan data sekunder. Dengan pendekatan cross-sectional, penelitian ini dapat menggambarkan hubungan antara variabel status gizi ibu dan kejadian BBLR pada titik waktu tertentu. Hasil: Penelitian ini dilakukan di RSUD Daya Kota Makassar. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan dengan menggunakan data rekam medis ibu hamil yang melahirkan di RSUD Daya pada periode 2022-2023. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71% ibu hamil memiliki LILA dalam kategori baik (≥23,5 cm), sementara 56% ibu hamil mengalami penambahan berat badan yang kurang, 67% ibu hamil memiliki kadar Hb normal, dan juga sebanyak 67% responden memiliki status gizi yang kurang, serta sebanyak 50% bayi yang lahir memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), Berdasarkan hasil uji Chi-Square dan perhitungan Odds Ratio (OR), dapat disimpulkan bahwa status gizi ibu hamil berperan sebagai faktor risiko utama dalam kejadian BBLR.. Kesimpulan: Di RSUD Daya, sebagian besar ibu hamil memiliki status gizi kurang, yang ditunjukkan oleh IMT rendah, penambahan berat badan tidak memadai, LILA rendah, dan kadar Hb rendah. Ibu dengan status gizi kurang berisiko 11,455 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR. Sekitar 50% bayi yang lahir di rumah sakit ini mengalami BBLR, mengindikasikan masalah terkait gizi ibu hamil. Ibu dengan penambahan berat badan kurang berisiko 2 hingga 3 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR, sementara ibu dengan LILA kurang dari 23,5 cm berisiko 2,3 kali lebih besar untuk mengalami hal tersebut. Selain itu, ibu dengan kadar Hb di bawah 11 g/dL berisiko 1,5 hingga 2 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR.

Kata kunci: Status Gizi, Ibu Hamil, BBLR.