Analisis Jaringan Komunikasi Penipuan di Media Sosial (Studi Kasus ‘Passobis’) = Analysis of Social Media Fraud Communication Network (Case Study of ‘Passobis’)

Setiap individu, kelompok, dan organisasi terhubung satu sama lain melalui jaringan komunikasi yang secara langsung terbentuk lewat proses interaksi dan komunikasi yang saling terhubung di antara aktor, baik melalui komunikasi tatap muka maupun melalui perantara media digital. Termasuk kelompok Passobis atau sobis (sosial bisnis), para aktor saling berkomunikasi melalui perantara media dan membentuk pola jaringan komunikasi di antara individu-individu yang saling menerima dan memberikan informasi. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola jaringan komunikasi dan mendeskripsikan out-degree dan in-degree centrality pada kelompok passobis di Kabupten Sidrap. Studi ini menerapkan paradigma atau jenis kuantitatif dengan pendekatan analisis jaringan komunikasi yang merupakan bagian dari analisis jaringan sosial untuk melihat fenomena aktivitas komunikasi kelompok passobis. Melalui studi observasi dan pengumpulan data terhadap 25 aktor serta masyarakat dan pihak kepolisian yang menjadi fokus dalam penelitian ini, studi ini menggambarakan pola komunikasi aktor dan menganalisis out-degree centrality dan in-degree centrality, dengan perangkat UCINET digunakan untuk menganalisis data primer (25 aktor). Hasil analisis menunjukkan bahwa terbentuk pola-pola jaringan yang dibentuk oleh kelompok utama dan 3 sub kelompok pada passobis diantara 25 aktor, temuan lainnya dalam studi ini bahwa Syamsuddin menjadi aktor dengan out-degree dan in-degree centrality tertinggi (10.000 dan 14.000), mengindikasikannya sebagai pusat dalam proses penyebaran dan penerimaan informasi dalam jaringan komunikasi. Temuan ini berkontribusi pada pola jaringan yang dibentuk oleh aktor sobis dan aktor paling dominan dalam proses interaksi atau komunikasi kelompok Passobis.