Collective Action Dalam Jaringan Impelementasi Percepatan Penururnan Stunting Di Provinsi Sulawesi Barat = Collective Action In The Network Implementation Of Accelerating Stunting Reduction In West Sulawesi


Abidin, Andi Ridha Rimbawan (2025) Collective Action Dalam Jaringan Impelementasi Percepatan Penururnan Stunting Di Provinsi Sulawesi Barat = Collective Action In The Network Implementation Of Accelerating Stunting Reduction In West Sulawesi. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
E013221030-lTIMfpohCwSKe5Q3-20250318085610.jpg

Download (339kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
E013221030-1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
E013221030-dp.pdf

Download (111kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
E013221030-full text.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 February 2027.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022), Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki angka stunting tertinggi, dengan Sulawesi Barat berada di peringkat kedua, hanya terpaut 0,3%. Secara nasional, angka stunting tetap tinggi di angka 21,6%, yang berarti 2 dari setiap 10 balita mengalami stunting. Angka stunting di Sulawesi Barat masih jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, sehingga menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menghadapi kesulitan dalam mempercepat upaya penurunan stunting, terutama karena kurangnya koordinasi dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan. Penelitian ini menggunakan teori Collective Action dari Carlsson (2000), yang mengidentifikasi enam dimensi: 1) Faktor Kontekstual, 2) Definisi Masalah, 3) Pertumbuhan dan Penyebaran Kepercayaan Umum, 4) Faktor Pendorong, 5) Mobilisasi Aktor, dan 6) Koordinasi dan Kontrol. Dengan pendekatan kualitati f, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan tinjauan dokumen dari pejabat pemerintah, aparatur sipil negara, dan masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa aksi kolektif dalam menurunkan stunting di Provinsi Sulawesi Barat belum efektif. Hambatan utama dalam penanganan stunting disebabkan kurang optimalnya sosialisasi tentang pentingnya pemberian gizi yang memadai bagi ibu hamil, yang menjadi faktor kunci pencegahan stunting sejak dini. Selain itu, tingginya angka pernikahan dini tidak hanya berkontribusi terhadap rendahnya kesiapan biologis dan psikologis ibu, tetapi juga berdampak langsung pada kurangnya pemenuhan kebutuhan gizi anak. Rendahnya komitmen di antara pemangku Kepentingan semakin memperumit upaya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan solusi berkelanjutan. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebijakan dan implementasi di lapangan, yang memerlukan pendekatan baru berbasis evidence-based policy untuk mengatasi akar masalah stunting secara holistik.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Stunting; Collective Action; Pencegahan Stunting; Pernikahan Dini
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Publik
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 26 Aug 2025 01:45
Last Modified: 26 Aug 2025 01:45
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48569

Actions (login required)

View Item
View Item