Evaluasi Program Intervensi Gizi Spesifik Terhadap Percepatan Penurunan Stunting (Studi Kasus: UPT Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa) = Evaluation Of The Specific Nutrition Intervention Program Towards Accelerating Stunting Reduction (Case Study: at Somba Opu Community Health Center In Gowa Regency)

Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis Evaluasi Program Intervensi Gizi Spesifik Terhadap Percepatan Penurunan Stunting di UPT Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 menjadi kebijakan percepatan penurunan stunting berfokus pada upaya intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Dalam upaya penurunan stunting, Puskesmas Somba Opu melakukan upaya intervensi gizi spesifik langsung menyasar penyebab utama stunting yaitu kekurangan gizi kronis ibu dan anak selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini menggunakan teori Evaluasi Kebijakan Program menurut William N. Dunn (2003) terdiri atas enam indikator; efektifitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian menggunakan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan Evaluasi Program Intervensi Gizi Spesifik Terhadap Percepatan Penurunan Stunting di UPT Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa belum optimal pada pelaksanaannya. Pertama, pada indikator efektifitas masih terdapat kendala dalam kolaborasi antar-stakeholder. Kedua, pada indikator efisiensi program menghadapi kendala dalam alokasi dana dan pemanfaatan sumberdaya. Ketiga, pada indikator kecukupan pemberian makanan tambahan untuk Anak Stunting dan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik masih belum cukup. Pada indikator keempat perataan, akses pelayanan mudah dijangkau tetapi partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan. Kelima, pada indikator responsivitas tenaga kesehatan gizi dan kader posyandu cukup baik. Namun, edukasi pemahaman tentang gizi di kalangan masyarakat belum optimal menyebabkan mereka kurang antusias mengikuti program intervensi. Sedangkan, pada indikator keenam ketepatan, masih terkendala pendataan kelompok sasaran penerima program intervensi gizi spesifik terkhususnya untuk anak stunting dan ibu kekurangan energi kronik dari keluarga miskin.