Roem, Muhammad (2025) Tourism Governance Dalam Pengembangan Wisata Bahari Berorientasi Blue Economy Di Kota Makassar = Tourism Governance In The Development Of Marine Tourism Oriented To Blue Economy In Makassar City. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/48537/1.hassmallThumbnailVersion/E013221025-hpdL61gZDHlJbkBz-20250319183954.jpeg)

E013221025-hpdL61gZDHlJbkBz-20250319183954.jpeg
Download (447kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
E013221025-1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
E013221025-dp.pdf
Download (113kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
E013221025-full text.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 February 2027.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK MUHAMMAD ROEM. Tourism Goverance dalam Pengembangan Wisata Bahari Berorientasi Blue Economy di Kota Makassar (dibimbing oleh Muhammad Akmal Ibrahim, Nurdin Nara, dan Muhammad Tang Abdullah). Wisata bahari meniadi salah satu is dalam Indonesia Blue Economy Index yang merupakan pengembangan wisata bahari di Indonesia menjadi isu relatif baru. Penelitian in bertujuan menganalisis tourism govemance dalam pengembangan wisata bahari berorientasi blue economy di Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kota Makassar. Informan penelitian meliputi aktor-aktor yang terlibat dalam pengembangan wisata bahari. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Sumber data terdiri atas data primer dan sekunder. Data dianalisis dengan analisis interaktif. Hasil peneltian menunjukkan bahwa kepercayaan dalam tourism governance pada pengembangan wisata bahari berorientasi blue economy pada pilar ekonomi dari pilar lingkungan belum ditunjukkan secara nyata di Kota Makassar. Modal sosial menunjukkan bahwa stakeholder meliputi pemerintah, pelaku saha, dan kelompok sadar wisata telah menjalin kolaborasi atau kerjasama dalam peningkatan kualitas dan kuantitas wisata bahari dan pelestarian terumbu karang dan mangrove. Hubungan kekuasaan menunjukkan bahwa pemerintah sebagai leading sector sekaligus regulator belum melahirkan peraturan daerah yang berorientasi pada blue economy. Novelty penelitian ini adalah model blue tourism govemance dalam pengembangan wisata bahari. Model ini adalah perpaduan antara konse blue economy dan tourism govemance dalam mendorong
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tourism Governance , Blue Economy, Marine Tourism |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 25 Aug 2025 06:27 |
Last Modified: | 25 Aug 2025 06:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/48537 |