Pengembangan Infrastruktur Bandar Udara Berorientasi Sustainable Development: Studi Kasus Pengembangan Landas Pacu Bandar Udara Rendani = Development of Airport Infrastructure Oriented Towards Sustainable Development: A Case Study of the Runway Expansion of Rendani Airport

CHRISTIAN DEVY FIRMANSYAH. Pengembangan Infrastruktur Bandar Udara Berorientasi Sustainable Development: Studi Kasus Pengembangan Landas Pacu Bandar Udara Rendani (dibimbing oleh Baharuddin Hamzah, Samsuddin Amin) Latar belakang. Bandar Udara Rendani merupakan salah satu bandar udara yang berada di Ibu Kota Provinsi Papua Barat. Tipe pesawat terbesar yang dilayani adalah Boeing 737-900ER dan dibutuhkan panjang landas pacu 2.470 meter untuk mengangkut beban maksimal. Dikarenakan panjang landas pacu Bandara Rendani hanya 2.300 meter, maka dilakukan pembatasan beban yang diangkut oleh pesawat dengan tipe tersebut. Dalam rencana induk Bandara Rendani direncanakan memiliki panjang 2.500 meter dan lebar runwaystrip dari semula 140 meter menjadi 280 meter. Diharapkan dengan pengembangan insfratruktur ini, Bandara Rendani mampu melayani pesawat dengan tipe terbesar Boeing 737-900ER dengan kapasitas maksimal. Pengembangan landas pacu ini memiliki banyak tantangan diantaranya adalah pembebasan lahan masyarakat dan koordinasi lintas instansi yang kompleks. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi keselamatan penerbangan di Bandara Rendani, menganalisis kendala pengembangan landas pacu, dan mencari kebijakan yang terkait dengan pengembangan Bandara Rendani sesuai dengan peraturan keselamatan dan prinsip Sustainable Development. Metode. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mengolah data digunakan analisis SWOT serta analisis data primer dan sekunder. Hasil. Terdapat kendala terkait pengembangan landas pacu Bandara Rendani yaitu masalah penyediaan dan pengadaan lahan, alih trase jalan akses bandara, reposisi jaringan utilitas umum, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan), pengelolaan lingkungan Bandara Rendani belum optimal dikarenakan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatan potensi bentang alam yang belum optimal. Kesimpulan. Landas pacu Bandara Rendani saat ini harus diperpanjang sesuai dengan rencana induk untuk meningkatkan keselamatan operasional penerbangan. Diperlukan kebijakan/solusi yang dapat dilakukan terkait dengan pengembangan Bandara Rendani agar sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan dan dapat memenuhi prinsip Sustainable Development.

Keyword : bandara; landas pacu; keselamatan penerbangan; pembangunan berkelanjutan.